Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkofimda) yang dipimpin langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana dan wakil bupati I Wayan Artha Dipa melaksanakan kegiatan upacara persembahyangan bersama di Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem, Sabtu (27/8). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkofimda) yang dipimpin langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana dan wakil bupati I Wayan Artha Dipa melaksanakan kegiatan upacara persembahyangan bersama di Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem, Sabtu (27/8). Upacara persembahyangan dilaksanakan serangkaian Tumpek Uye dan Segara kerthi itu dipuput langsung oleh Jro Mangku Nyoman Pura.

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengungkapkan, Rainan Tumpek Uye atau Tumpek Kandang merupakan salah satu media bagi umat Hindu untuk lebih mendekatkan lagi kepada sang pencipta, serta memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui pemeliharaan atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau peliharaan. “Perayaan Tumpek Uye ini, sebagai umat Hindu adalah memuja keagungan sang pencipta sebagai Siva atau Pasupati, yang memelihara semua makhluk di alam semesta ini. Pemujaan ini diwujudkan dengan memberikan upacara selamatan terhadap semua bintang, khususnya binatang ternak atau piliharaan,” ucapnya.

Baca juga:  Antisipasi Konflik Jelang KTT G20, Sekda Minta Optimalkan Sinergi Tim Kewaspadaan Dini

Menurut, Gede Dana, dalam Hindu banyak pelaksanaan hari-hari raya keagamaan. Di antara demikian banyak hari-hari raya Hindu, satu di antaranya adalah hari untuk memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui pemeliharaan atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau peliharaan yang disebut Tumpek Kandang atau Hari Tumpek Uye ini.

“Upacara Tumpek Uye ini untuk memuja keagungan Tuhan Yang Mahaesa sebagai Siva atau Pasupati, yang memelihara semua makhluk di alam semesta ini. Pemujaan kepada Tuhan Yang Mahaesa ini diwujudkan dengan memberikan upacara selamatan terhadap semua bintang, khususnya binatang ternak atau peliharaaan. Jadi, upacara selamatan kepada binatang dimaksud untuk menumbuhkan rasa kasih sayang kepada semua binatang, khususnya binatang ternak atau piaraaan.

Baca juga:  Pohon Kelapa Tumbang, Akses Jalan Terganggu

Dia menjelaskan, dalam kaitan perayaan nilai nilai tradisi masyarakat Bali melalui perayaan Tumpek Uye, Pemerintah Kabupaten Karangasem disamping merayakan kegiatan secara niskala maka kegiatan sekala diisi dengan program kegiatan vaksinasi hewan peliharaan yg dilakukan oleh instansi teknis terkait seperti vaksinasi yang dilakukan dalam mengantisipasi penularan penyakit PMK. “Semoga kegiatan perayaan Tumpek Uye dapat memberikan. Nilai manfaat baik secara niskala maupun sekala mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Baca juga:  Sopir Truk Galian C Lewat Jalur Tikus Hindari Pajak, Pengawasan Pos Portal Diperketat

Lebih lanjut dikatakannya, bersamaan dengan upacara Tumpek Uye, juga dilaksanakan upacara segara kerthi yang bermakna untuk menjaga kesucian atau kelestarian pantai dan lautan serta berbagai sumber-sumber alam yang ada didalamnya. Karena lautan memegang peranan yang penting pada kehidupan di bumi ini.

“Sebab, secara niskala Segara Kerthi dilaksanakan dengan melaksanakan berbagai upakara yang terkait dengan pembersihan-penyucian lautan secara niskala, serta melestarikan pura-pura segara. Tujuannya adalah menjaga vibrasi energi positif pada samudera,” katanya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *