IGA Diah Werdhi Srikandi WS. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Belasan Monumen Perjuangan yang tersebar di Kabupaten Jembrana, separuhnya kondisinya memprihatinkan. Selain kurang terurus ditumbuhi tanaman liar, juga pengetahuan para generasi muda tentang sejarah dan keberadaan monumen masih sangat terbatas. Kondisi ini sangat disayangkan anggota DPRD Provinsi Bali dari Jembrana, IGA Diah Werdhi Srikandi WS yang telah mengecek belasan monumen tersebut. Diah Srikandi yang juga Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Bali ini berinisiatif memprogramkan sosialisasi monumen perjuangan kemerdekaan RI yang ada di Jembrana.

Diah Srikandi menyayangkan masih banyaknya warga, termasuk generasi muda yang belum mengetahui keberadaan monumen perjuangan yang tersebar dari Gilimanuk hingga Pekutatan. Mirisnya, dari 18 monumen perjuangan yang ada di Jembrana, separuh lebih kondisinya kurang terurus. Bahkan diantaranya hingga diselimuti tumbuhan liar. “Ini perlu kita gugah paling tidak mengetahui dan peduli terhadap monumen perjuangan. Kami menggandeng LVRI Jembrana, mensosialisasikan ini. Kita awali di Kecamatan Mendoyo,” ujar Diah Srikandi, Minggu (28/8). Sosialisasi Monumen Perjuangan di Jembrana yang digelar di Museum PNI Penyaringan ini melibatkan Kepala SMA/SMK, OSIS, Sekaa Teruna Teruni serta Perbekel di Kecamatan Mendoyo. Menggandeng LVRI Jembrana memaparkan monumen, lokasi sekaligus sejarahnya. Dan ternyata masih banyak yang belum mengetahui termasuk monumen di Kecamatan Mendoyo. Dimana di Kecamatan ini ada dua monumen, yakni di Tegalcangkring dan Nusamara, Yehembang Kangin.

Baca juga:  Digelontor Hibah Besar dari APBD, Ini Dilakukan Dewan Terhadap PDDS

“Ini akan jadi program kontinyu di tiap kecamatan. Dan kami sudah keliling, banyak yang tidak terawat. Kami ingin agar generasi muda, terutama di wilayah monumen ada kepedulian. Minimal aksi nyata membersihkan areal tersebut,” tambahnya. Dari 18 monumen itu, Diah Srikandi juga telah mengecek masih banyak yang tak terawat. Sejatinya kondisi ini sudah sering disampaikan, namun belum ada tindak lanjut. Sehingga Diah Srikandi yang juga putri pejuang berinisiatif menggerakkan anak muda minimal mengingat perjuangan para pahlawan. Pada bulan September, bertepatan dengan world clean up day, pihaknya akan menggugah generasi muda untuk melakukan aksi bersih monumen perjuangan. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Kekacauan Negara Jika Ada Banyak 'Matahari'

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *