DENPASAR, BALIPOST.com – Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Kementerian Agama RI telah memilih 3 nama calon Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kementerian Agama RI. Ketiga nama merupakan Guru Besar dari Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa. Yaitu, I Nengah Duija, I Nyoman Sueca, dan I Nyoman Yoga Segara.
Rektor Unhi Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., mengatakan bahwa Unhi Denpasar telah turut serta dalam pencalonan Dirjen Bimas Hindu, namun tidak lolos dalam tiga besar. “Kami (Unhi Denpasar, red) kebetulan yang tahun ini mengirim, namun belum bisa masuk di tiga besar. Tentu dari Unhi terus berpartisipasi, bukan merebut tapi berkontribusi terhadap kemajuan dari umat Hindu di Indonesia,” ujar Prof. Damriyasa seusai pembukaan kegiatan Mahasisya Upanayana, Senin (29/8).
Meski nama-nama yang masuk tiga besar semuanya merupakan dari kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Prof. Damriyasa berharap siapapun yang terpilih nanti mampu menjadi Dirjen Bimas Hindu yang memperhatikan pendidikan Hindu. Sebab, luwesnya sumber daya manusia Hindu saat ini tergantung dari tingkat pendidikannya. “Perhatian kepada masyarakat Hindu khususnya kepada pendidikan tinggi juga penting diberikan oleh siapapun yang menjabat nanti. Sebab kualitas masyarakat itu sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya,” tegas Prof. Damriyasa.
Prof. Damriyasa menambahkan, pihaknya di Unhi Denpasar telah menyediakan pendidikan dari jenjang S1, S2 hingga S3. Terlebih yang kuliah melanjutkan di program Pascasarjana Unhi Denpasar bukan saja dari perguruan tinggi Hindu, melainkan dari perguruan tinggi dari di luar Hindu. “Dari perguruan tinggi keagamaan Budha, Islam juga ada mengambil S3 di sini. Kami sangat berharap Dirjen Bimas Hindu yang baru banti dapat mengalokasikan beasiswa khusus untuk Unhi Denpasar,” harapnya.
Pihaknya juga berharap agar ada kerja sama yang lebih antara Dirjen Bimas Hindu dengan Unhi Denpasar. Sebab, selama ini meski kampus Unhi Denpasar berlabelkan Hindu, kerja sama dari Kementerian Agama belum optimal. “Selama ini belum begitu optimal, itu yang perlu ditingkatkan. Sehingga kualitas umat Hindu bisa lebih tinggi, terutama di bidang budaya dan agama,” pungkasnya. (Winatha/balipost)