BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) kabupaten Bangli berencana melakukan upaya pengendalian ikan red devil di Danau Batur, Kintamani dengan mengadakan festival menangkap red devil. Pengendalian red devil dilakukan lantaran keberadaan ikan predator tersebut cukup mengganggu dan mengancam populasi ikan di danau setempat.
“Kami rencana akan adakan festival menangkap ikan red devil. Misalnya yang dapat satu kilogram kita bayar Rp 15 ribu,” kata Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli Made Alit Parwata, Selasa (30/8).
Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan kapan lomba itu dilaksanakan. Pihaknya merencanakan tahun 2023 nanti. “Karena untuk mengadakan itu kan perlu penganggaran. Kami juga akan koordinasikan dengan provinsi dan karantina,” ujarnya.
Dikatakan Alit, keberadaan ikan red devil di Danau Batur banyak dikeluhkan masyarakat khususnya nelayan. Ikan predator itu memakan telur dan anakan ikan yang hidup liar di Danau Batur. Jika tidak dikendalikan hal itu tentunya mengancam populasi ikan di danau setempat.
Sementara itu salah seorang penbydidaya ikan di Danau Batur I Made Antara mengungkapkan populasi ikan red devil di Danau Batur sangat banyak. Diperkirakan mencapai ribuan ton. Ikan tersebut tidak punya nilai ekonomis. Keberadaannya juga sangat mengganggu. Ikan red devil memangsa telur dan ikan kecil yang hidup bebas di peraian danau Batur. Tak hanya itu ikan red devil yang berukuran kecil juga banyak yang masuk ke KJA. “Di dalam KJA dia ikut memakan pakan ikan nila kita. Jadi keberadaan ikan itu sangat mengganggu,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, selama ini ia dan pelaku pembudidaya ikan lainnya hanya bisa melakukan upaya manual yakni dengan menangkapnya jika ditemukan di KJA.
Menurut Antara untuk mengendalikan ikan red devil, perlu dilakukan penangkapan dengan alat khusus. Selain itu pemerintah juga diharapkan dapat mencarikan ikan jenis lain yang bisa memangsa red devil.
Terkait rencana Pemkab mengadakan festival menangkap red devil untuk mengendalikan populasinya di Danau Batur, menurut Antara akan lebih efektif jika pelaku pembudidaya ikan di Danau Batur yang dilibatkan. Nantinya ikan red devil hasil tangkapan dibeli Pemkab. (Dayu Rina/Balipost)