GIANYAR, BALIPOST.com – Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana mengapresiasi para siswa SMPN 1 Ubud yang dinilai tidak melupakan akar tradisi di bidang seni-budaya Bali seperti tabuh, tari, wirama, dan nyanyian lagu Bali. Meskipun mereka berada dalam era teknologi dan menuntut penguasaan bahasa asing agar dapat adaptif dan kompetitif. Hal itu disampaikan Ari saat memberikan sambutan pada HUT ke 60 SMPN 1 Ubud, Rabu (31/8).
Ari yang juga merupakan alumni SMPN 1 Ubud lulus tahun 1987 dihadiahi lukisan foto dirinya oleh salah seorang siswa bernama Ni Kadek Kiara Pratista. Hadir juga dalam acara tersebut kepala sekolah Ni Made Irma Wulandari, Ketua Komite Sekolah SMPN 1 Ubud Prof Dr Tjokorde Gde Raka Sukawati, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar.
“Saya gembira pada perayaan HUT tahun ini dimeriahkan dengan pameran anak-anak SMP dengan mengusung semangat kewirausahaan (entrepreunurship). Mereka disiapkan menjadi entrepreuner yang siap dengan inovasi dan kreativitas. Selain itu anak-anak juga diajakan kepedulian pada lingkungan dengan tampilan produk-produk green school seperti eco-enzim dan juga hidroponik,” tutur Ari dalam rilisnya.
Menurut Ari, meskipun para siswa SMPN 1 Ubud anak-anak zaman sekarang, mereka tidak melupakan akar tradisi. Mereka menunjukkan talenta yang mengagumkan di bidang seni-budaya Bali: tabuh, tari, wirama dan nyanyian lagu Bali. “Tadi ada satu anak yg tampil dengan story telling berbahasa Inggris yang sangat lancar, menceritakan tentang kisah Calonarang. Luar biasa,” kata Ari. (kmb/balipost)