DENPASAR, BALIPOST.com – Groundbreaking Tol Jagat Kerthi Bali akan dilaksanakan pada Sabtu (10/9) mendatang. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo direncanakan langsung meletakkan batu pertama pembangunan jalan tol dengan panjang 96,84 km dibagi 3 seksi ini. Yakni, seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan (54,75 km), seksi 2 Pekutatan-Soka (23,18 km) dan seksi 3 Soka-Mengwi (18,92 km).
“Rencananya Groundbreaking akan dilakukan pada tanggal 10 September 2022. Ini hari baik, bertepatan dengan rahina Purnama. Hari yang bagus bagi umat Hindu di Bali,” ungkap Gubernur Bali, Wayan Koster.
Sebagai persiapan, usai meninjau Lokasi Helipad di area Kantor Bupati Jembrana, Minggu (4/9), Gubernur Koster menuju lokasi groundbreaking Tol Jagat Kerthi Bali di Pekutatan, guna memastikan penataan lahan dengan harapan prosesi peletakan batu pertama dapat berjalan lancar.
“Astungkara, setelah rampung nanti Tol Jagat Kerthi Bali mampu menjadi akses infrastruktur berkembanganya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru untuk menyeimbangkan pemerataan perekonomian antar wilayah Bali Barat, Timur, Utara, Selatan, dan Bali Tengah sesuai visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tandas Gubernur Koster.
Dikatakan, pembangunan ruas jalan tol ini merupakan salah satu implementasi dari arah kebijakan utama pembangunan nasional percepatan pengembangan kawasan strategis, dalam rangka percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, melalui peningkatkan aksesibititas dan kapasitas jaringan jalan, sehingga meningkatkan produktivitas melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional.
Nantinya, di sepanjang jalan tol akan dibangun sejumlah rest area pendukung yang nantinya akan diisi oleh UMKM lokal. Selain itu, Tol Gilimanuk-Mengwi ini memiliki tiga jalur, yakni jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda, serta dilengkapi dengan enam simpang susun atau interchange.
Pembangunan jalan tol akan menjadi akses infrastruktur berkembanganya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru untuk menyeimbangkan dan memeratakan perekonomian antar wilayah Bali Barat, Timur, Utara, dan Selatan. (kmb/balipost)