NEGARA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana diminta menindaklanjuti usulan memberdayakan angkutan desa/kota dalam program antar-jemput siswa gratis. Terlebih saat kenaikan harga BBM saat ini, angkutan umum menjadi solusi transportasi dan meringankan beban warga termasuk siswa. Demikian dikemukakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jembrana, I Ketut Catur, Rabu (7/9).
Ia mengatakan usulan terkait antar-jemput gratis untuk siswa ini sudah disampaikan dalam pemandangan fraksi sidang paripurna belum lama ini. Fraksi berharap ini segera ditindaklanjuti dari OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, sehingga menjadi salah satu terobosan.
Polanya, tidak perlu lagi pengadaan kendaraan, melainkan memberdayakan angkutan umum pedesaan (angdes) yang ada. Pemerintah mendanai, dengan kesepakatan pemilik angdes yang notabene warga Jembrana. “Nah di saat kenaikan BBM ini, angkutan antarjemput siswa ini juga sebagai solusi mendorong sirkulasi perekonomian. Sopir, pemilik angkut hidup dan ekonomi daerah berjalan,” katanya.
Bagi orangtua siswa juga dapat berhemat biaya dan waktu untuk antar-jemput. Sedangkan siswa juga lebih aman dan melatih disiplin waktu masuk dan pulang.
“Satu lagi, dengan angkutan gratis siswa ini juga dapat mengurangi kepadatan traffic di jam-jam sibuk pagi dan siang. OPD bisa menerapkan program percontohan di kota dulu,” tambahnya.
Namun, pola ini juga telah diterapkan di sejumlah sekolah menengah di Kecamatan Pekutatan. Dan hasilnya terlihat lebih tertib. Siswa tidak membawa kendaraan sendiri atau dijemput, melainkan mendapatkan layanan antarjemput memanfaatkan angdes.
Solusi memberdayakan angdes ini menurutnya sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap angkutan umum di daerah saat ini. Tingkat penggunaan warga pada angkutan umum ini sangat rendah. (Surya Dharma/balipost)