DENPASAR, BALIPOST.com – Sebelum ditangkap, terduga teroris FSI (30) ternyata ada rencana ke Bali bersama keluarganya. Dari informasi yang disampaikan ibunya, SJ (59), FSI akan ke Bali minggu depan.
Namun, FSI malah ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror. SJ mengaku tidak tahu keberadaan anaknya itu.
Sementara istri dan anaknya disebut masih di Lumajang. Ayah FSI, Bs (65) dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput menantu dan cucunya.
Terkait barang bukti yang disita polisi, menurut SJ, golok itu sering digunakan untuk nyembelih hewan kurban. Selain itu FSI ahli memanah.
Seperti diberitakan, Tim Densus 88 menangkap terduga teroris di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berinisial FSI (30), Selasa (6/9). Dari kartu identitasnya, FSI beralamat di Jalan Satelit, Denpasar Barat.
Namun sejak 5 bulan lalu, FSI tinggal di Kabupaten Lumajang. Ia menjadi relawan pembangunan rumah untuk korban erupsi Gunung Semeru.
FSI bekerja di perusahaan alat berat. Sebelum berangkat ke Lumajang, FSI sempat kerja di Bima mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung.
Selanjutnya FSI dipercaya oleh perusahaannya kerja di Lumajang. Setelah lulus di salah satu perguruan tinggi di wilayah Badung, Program Studi Teknik Sipil, FSI terlibat pengerjaan proyek 2 ribu unit rumah. (Kerta Negara/balipost)