NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah pelanggan PDAM Jembrana di Melaya mengeluhkan tagihan mereka yang membengkak dibandingkan tagihan sebelumnya. Warga menilai tak masuk akal, tagihan mereka membengkak hingga 3 kali lipat padahal pemakaiannya normal.
Wayan Adi Wirawan (42), warga Desa Melaya, Rabu (21/9) mengaku terkejut mendapati tagihan air rumahnya jauh lebih tinggi dari biasanya, bahkan hingga 3 kali lipat. Di bulan-bulan sebelumnya, rerata tagihan paling tinggi Rp85 ribu. “Bulan Juli lalu saya harus membayar Rp 250 ribu, padahal biasanya satu bulan di bawah Rp 100 ribu,” kata Wirawan.
Kondisi ini juga dialami beberapa warga lainnya. Bahkan ada tagihan rekening air mencapai Rp 1 juta padahal dari pemakaian hampir sama dengan Wirawan.
Mereka ini merupakan pelanggan rumah tangga, bukan bisnis. “Sempat kita protes yang bulan Juli, diberikan pertimbangan dengan membayar Rp 130 ribu dari total Rp 250 ribu” katanya.
Ia sempat mempertanyakan di Perumda dan disebut seusai kilometer. Tetapi warga ini merasa heran dengan adanya tagihan tersebut.
Pihaknya berharap ada sistem tagihan secara transparan dan warga tahu sistem penghitungannya. Kalau kondisinya seperti ini, ia bersama warga lainnya memilih tidak menjadi pelanggan PDAM lagi. “Lebih baik gunakan sumur lagi, atau PAM desa, jauh lebih murah,” kata dia. (Surya Dharma/balipost)