Sandiaga Uno. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tourism Ministerial Meeting (TMM) G20 di Nusa Dua berhasil menyepakati Bali Guideline. Ini, merupakan kesepakatan yang sangat fundamental dalam kebangkitan pariwisata yang fokus kepada komunitas, kepada masyarakat dana kepada UMKM.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Senin (26/9), mengatakan, ada lima aksi yang akan ditindaklanjuti seiring disepakatinya Bali Guideline. “Lapangan kerja itu harus berkualitas, lapangan kerja yang baik, yang memberikan peningkatan untuk penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. Konsepnya itu decent and good jobs,” kata Menteri Sandiaga.

Lebih lanjut, ia mengutip data World Travel & Tourism Council (WTTC) yang menyebutkan masih ada 180 juta lapangan kerja yang belum kembali setelah pandemi COVID-19. Untuk itu, ini harus dipastikan bersama-sama agar lapangan kerja ini hadir kembali dengan pendekatan, recovery together recovery stronger, berbasis komunitas, berbasis UMKM dan tentunya fokus pada penguatan masyarakat.

Baca juga:  Lakalantas, Truk Box Terbalik di Gitgit

Pada event ini, Menparekraf, Sandiaga Uno, juga menawarkan pengembangan sejumlah daerah wisata Indonesia kepada para menteri pariwisata anggota G20. Tawaran ini disampaikan dalam sesi pertemuan tingkat menteri atau Tourism Ministerial Meeting (TMM) G20 yang dihadiri sekitar 31 delegasi G20 secara luring.

Pengembangan ini di antaranya adalah pembangunan infrastruktur, pembangunan objek wisata seperti kereta gantung, dan lain sebagainya. Sandiaga mengatakan, total investasi yang diperoleh Indonesia apabila tawaran ini diambil delegasi sekitar 8 miliar dolar AS.

Baca juga:  Sembilan Keturunan Campuran Indonesia-Jepang Ikuti Sidang Permohonan WNI

Ia menargetkan investasi ini diperoleh selama tiga tahun ke depan. “Total investasi yang akan kita tawarkan dan akan mendapatkan sambutan, yang akan kita follow up dengan roadshow dalam beberapa bulan ke depan kunjungan kita adalah sekitar 6 sampai 8 miliar dolar AS dalam tiga tahun ke depan,” pungkas Sandiaga.

Pengembangan daerah wisata itu adalah lima destinasi super prioritas, delapan kawasan ekonomi khusus (KEK), dan tiga destinasi pariwisata keberlanjutan. Lima destinasi wisata super prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo dan Kupang di Nusa Tenggara Timur. “Saudi Arabia, Uni Emirat Arab sangat tertarik dengan beberapa project kita ajukan,” ucapnya.

Baca juga:  Karena Ini, Pangdam Apresiasi Kinerja Anggotanya

Namun demikian, untuk Bali sendiri, Sandiaga tidak menawarkan Pulau Nusa Penida dalam project tersebut. Sebab, memperhitungkan infrastruktur yang masih minim. “Nusa Penida belum kami tawarkan karena ada beberapa kesiapan infrastruktur yang harus kita lengkapi dulu sebelum kita tawarkan. Karena Nusa Penida punya peluang yang luar biasa,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *