PDAM
Ilustrasi. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Air bersih Perumda Air Minum Tirta Danu Arta hingga saat ini tak kunjung mengalir ke rumah warga di tiga desa yakni Suter, Abang Batudinding dan Abang Songan. Padahal pada Agustus, pihak Perumda sempat menyatakan akan segera mengalirkan air ke rumah-rumah.

Warga, dikatakan Anggota DPRD Bangli I Nyoman Basma, Selasa (27/9), sangat berharap pendistribusian air bisa segera dilakukan. Terlebih saat ini sudah mulai masuk musim kemarau.

Ia mengatakan pascapeluncuran layanan air bersih Perumda Air Minum Tirta Danu Arta oleh Bupati Bangli di Mei lalu, sampai sekarang air bersih tak kunjung mengalir ke rumah warga. Sebagian warga yang mendaftar jadi pelanggan Perumda bahkan sudah ada yang bayar.

Basma mengaku dirinya sempat menghubungi pihak Perumda untuk menanyakan hal tersebut. Disampaikan pendistribusian air ke rumah-rumah akan segera dilakukan pada September ini. “Tapi sampai sekarang belum ngalir,” kata dewan asal Desa Suter itu.

Baca juga:  Proyek Jalan Panek-Manik Aji Diperbaiki, Perbekel Ban Masih Belum Puas

Kata Basma, pihak Perumda sempat menyampaikan alasan belum bisa mengalirkan air ke rumah-rumah karena jumlah calon pelanggan belum mencukupi. Jumlah calon pelanggan yang didapat di tiga desa itu baru sekitar 400 orang.

Menurut Basma, seharusnya Perumda jangan menunggu itu. Kalau memang jumlah pelanggan masih minim ia meminta pihak Perumda melakukan upaya jemput bola ke masyarakat. “Atau kalau Perumda memang kekurangan anggaran kan bisa bicarakan ke bupati. Akan kami perjuangkan anggarannya di APBD 2023,” kata Basma.

Politisi Golkar itu mengatakan karena air bersih merupakan kebutuhan dasar, masyarakat selama ini sangat berharap layanan air ke rumah warga di tiga desa itu bisa segera terwujud. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat selama ini harus membeli air tangki dengan harga relatif mahal.

Baca juga:  Pemakaman Ketua Dewan Pers, Imam Besar Masjid Istiqlal Pimpin Shalat Jenazah

Satu tangkinya Rp 200 ribu. Sejak adanya kenaikan harga BBM, harga air naik jadi Rp 230 ribu per hari.

Dalam sebulan kebutuhan warga akan air bersih bisa mencapai 2-3 tangki. Itu hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja. Untuk keperluan pertanian dan peternakan, tentu kebutuhannya jadi lebih banyak. “Sekarang ini sudah masuk musim kemarau tentu cost untuk beli air jadi lebih besar,” kata Basma.

Berdasarkan hitung-hitungannya, air Perumda per kubiknya lebih murah ketimbang air yang dibeli per tangki. Karenanya pihaknya berharap Perumda bisa segera merealisasikan rencana itu.

Ia mengingatkan Perumda jangan hanya janji-janji. “Harapan kita bisa segera. Jangan masyarakat dijadikan anak kecil. Dijanjikan, dilaunching, tapi belum juga ada realisasi. Kami yakin ini akan diwujudkan, tapi kami minta agar segera,” kata Basma.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Ratno Suparso Mesi belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Dalam wawancara pada Agustus lalu, Direktur yang akrab disapa Dewa Rono mengatakan jaringan air untuk tiga desa itu sebenarnya sudah ada. Hanya saja pihaknya belum bisa mengalirkan air ke rumah warga.

Baca juga:  Indonesia Serukan Kesetaraan Akses Air Bersih di Pulau

Disampaikan sesuai perencanaan sebelumnya pendistrubusian air bersih ke rumah warga akan dilakukan jika Perumda sudah mendapat minimal 800 pelanggan dari tiga desa itu. Dalam menjaring pelanggan, selama ini Perumda bekerjasama dengan perbekel dan Kadus di tiga desa tersebut.

Meski di bulan Agustus lalu target minimal 800 pelanggan belum tercapai, namun pihaknya saat itu menyatakan akan segera mengalirkan air ke rumah warga yang sudah terdaftar sebagai pelanggan. “Kami akan segera pasang yang memang sudah ready. Mungkin Minggu ini akan mulai kita pasang,” katanya Agustus lalu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *