JAKARTA, BALIPOST.com – Perusahaan ritel global asal Jepang, Uniqlo meluncurkan “Remake Project.” Ini, merupakan sebuah inisiatif keberlanjutan sebagai implementasi dari program RE.UNIQLO yang memfasilitasi siapapun yang ingin berkontribusi secara signifikan dalam menghijaukan bumi dengan memberikan kehidupan baru bagi pakaian merek itu yang sudah tidak terpakai.
Melalui proyek ini, Uniqlo menampilkan 40 pakaian upcycled yang telah didaur ulang dari pakaian yang sudah tidak terpakai untuk menginspirasi masyarakat agar lebih menghargai pakaian dalam waktu yang lama. “Selama lebih dari 20 tahun Uniqlo telah menerapkan konsep keberlanjutan dalam menciptakan pakaian yang bukan hanya nyaman digunakan dan menggunakan bahan-bahan berkualitas, namun juga baik dan bertanggung jawab di tengah berbagai masalah lingkungan dan kemanusiaan yang ada saat ini hingga di masa depan,” ungkap Daniel Pieter, Marketing & E-Commerce Director PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO Indonesia) dalam rilisnya.
Ia menjelaskan proyek ini bertujuan untuk menciptakan pakaian yang bernilai dan bisa memberi kesempatan bagi pecinta LifeWear untuk menikmati pakaiannya lebih lama. Pihaknya mengumpulkan pakaian yang sudah tidak digunakan dari para pelanggan setianya melalui RE.UNIQLO box yang disediakan di toko seluruh Indonesia untuk kemudian didonasikan kepada yang membutuhkan hingga didaur ulang menjadi pakaian baru.
Salah satu desainer yang digandeng dalam proyek ini adalah Adrie Basuki. Adrie merupakan salah satu desainer yang dikenal kerap menciptakan pakaian dari bahan daur ulang yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang.
Terdapat 40 desain pakaian upcycle baru bertema “Godai” yang merepresentasikan lima elemen dalam budaya Jepang, yakni Bumi (Earth), Air (Water), Api (fire), Angin (Wind), serta Langit (Sky). Keseluruhan pakaian tersebut dihasilkan dari proses daur ulang dengan teknik recycle dan upcycle yang materialnya menggunakan sekitar 70 persen pakaian Uniqlo yang tidak terpakai yang dikumpulkan dari para pelanggan. (kmb/balipost)