JAKARTA, BALIPOST.com – Tragedi di Kanjuruhan, Malang, yang menelan ratusan korban jiwa tidak terulang lagi. Untuk itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, meminta edukasi kepada suporter olahraga, terutama sepak bola dimasifkan.
Laporan terbaru menyebut, sedikitnya 129 orang meninggal dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang setelah pertandingan pekan ke-11 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) yang berakhir 2-3 untuk tim tamu.
Menpora Zainudin Amali berharap tragedi seperti itu tidak terulang lagi serta edukasi kepada penonton kembali harus dimasifkan. “Edukasi-edukasi kepada para suporter dan penonton itu harus lebih dilakukan lebih masif lagi, disadarkan bahwa pertandingan olahraga baik sepak bola atau cabang olahraga apapun pasti ada yang menang dan ada yang kalah, sehingga apapun itu harus diterima,” tegas Amali yang dikutip dari situs resmi Kemenpora, Minggu (2/10).
“Seharusnya ini tidak boleh lagi terjadi. Karena begitu sudah kita bebaskan pertandingan sepakbola dengan boleh ada penonton yang tadinya tanpa penonton, kemudian ada permintaan masyarakat supaya ada penontonnya tetapi tidak bisa dijaga dengan baik,” kata Menpora Amali menambahkan.
Menpora Amali juga meminta suporter olahraga untuk sportif menerima apa pun hasil pertandingan. Menang atau kalah menjadi hal biasa dalam sebuah pertandingan sepak bola atau olahraga apa pun. “Tentu saya sangat prihatin atas kejadian ini, apalagi sementara penyebabnya karena tidak terima tim sepakbola kesayangannya kalah, tidak boleh seperti itu. Ini olahraga, ini pertandingan yang hari ini bisa menang, besok juga bisa kalah,” tegas Menpora Amali lagi.
“Tidak ada satu tim mana pun yang ingin kalah, jadi jangan menyalahkan timnya apalagi pemainnya, pasti mereka sudah berusaha hanya mungkin lawannya lebih baik,” pungkas pria asal Gorontalo itu. (Kmb/Balipost)