JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Kesehatan RI memperbarui jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, Minggu (2/10) mengatakan korban luka mencapai 284 orang.
Pembaruan ini, dikutip dari Kantor Berita Antara, berdasarkan pembaruan data yang diterima Kemenkes hingga pukul 14.53 WIB. Ia merinci pasien dengan luka ringan hingga sedang 253 orang, dan luka berat 31 orang.
Untuk korban meninggal dunia yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kota Malang sebanyak 131 jiwa, kata Nadia menambahkan. Laporan tersebut disampaikan dari 25 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang menangani korban di wilayah setempat.
Fasyankes yang dimaksud di antaranya RSUD Kanjuruhan, RSI Gondanglegi, RS Hasta Brata Batu, RSSA, RSU Wajak Husada, RS Mitra Delima, RS Wava Husada, Klinik Tejahusada, RS Ben Mari, RS Sumber Sentosa. Laporan juga datang dari RSU UMM, RS Prima Husada, RS Salsabila, RS Pindad, RSUD Lawang, RST Soepraoen, RS Hasta Husada, RS Bokor Turen, RST Supraoen, RSI Aisiyah, Lavalette, Pantinirmala, RSI UNISMA, dan RSUD Kota Malang.
“Data masih akan diupdate oleh RS, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan Kota Malang,” katanya.
Nadia mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan sanak keluarga dalam tragedi itu untuk melapor pada Call Center Dinas Kesehatan Kota Malang 082140403223, Call Center Dinas Kesehatan Kabupaten Malang 085861616109, atau Call Center Dinas Kesehatan Kota Malang 082140403223.
“Sudah berdiri Posko untuk mencari keluarga yang hilang di RS Wava Husada dan RSUD Kanjuruhan. Proses pelayanan dan rujukan pasien berjalan dengan baik,” katanya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berlangsung usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Kejadian itu masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian dan pihak terkait. (kmb/balipost)