Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Minggu (2/10), sejumlah peristiwa terjadi. Berikut lima berita yang menjadi atensi pembaca Balipost Online. Ini, cuplikan peristiwa dan link yang bisa diklik untuk membaca lebih detilnya.

1. Penggunaan Gas Air Mata Dilarang FIFA, IPW Minta Kapolres Malang Dicopot

JAKARTA, BALIPOST.com – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menewaskan 127 orang per Minggu (2/10). Banyaknya korban jiwa dalam kerusuhan pascapertandingan Persebaya lawan Arema FC, Sabtu (1/10) malam itu diduga karena kepanikan dan terinjak-injak.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan kericuhan tersebut berawal dari kekecewaan suporter Arema FC yang turun ke lapangan tanpa bisa dikendalikan pihak keamanan. Bahkan, katanya, aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton secara membabi buta menembakkan gas air mata, sehingga menimbulkan kepanikan puluhan ribu penonton.

Baca juga:  Bali Catat Tambahan Kasus COVID-19 di 2 Digit

Selengkapnya baca di sini

2. Stadion Kanjuruhan Rusuh, 127 Orang Tewas

MALANG, BALIPOST.com – Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kerusuhan terjadi pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10), mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. “Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri,” kata Nico dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Covid-19 Varian XBB Lebih Cepat Penularannya

Selengkapnya baca di sini

3. Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Antarsuporter

JAKARTA, BALIPOST.com – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukan bentrok antara suporter Persebaya dan Arema FC. Demikian ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Minggu (2/10) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan pada pertandingan yang berlangsung Sabtu (1/10) malam itu, suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Menurut dia, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Selengkapnya baca di sini

4. Pascakerusuhan, PSSI Larang Arema FC Jadi Tuan Rumah

JAKARTA, BALIPOST.com – PSSI melarang Arema FC menjadi tuan rumah sampai Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 ini. Keputusan ini diambil setelah kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10), usai Arema melawan Persebaya.

Baca juga:  Media Ulas Banyaknya WN Australia Pulang dari Bali Terjangkit DBD, Ini Kata Kadispar

“Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Minggu (2/10) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Selengkapnya baca di sini

5. Kecelakaan, Guru SMPN 1 Kintamani Meninggal

BANGLI, BALIPOST.com – Seorang guru SMPN 1 Kintamani, Dwi Rai Oktamarini meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di jalan umum jurusan Kintamani-Batur, tepatnya wilayah Banjar Masem Dwi Tirta, Desa Batur, Kintamani Sabtu (1/10) sore. Korban meninggal karena mengalami benturan di kepala bagian belakang.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan. Namun nyawa guru asal Desa Kayubihi, Bangli itu tak berhasil diselamatkan.

Selengkapnya baca di sini

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *