Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam Capital Market Summit & Expo 2022 di Jakarta, Kamis (13/10/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 telah memunculkan berbagai sektor unggulan baru hingga mampu berkontribusi dalam menopang ekonomi nasional semasa krisis.

“Banyak sektor-sektor ekonomi Indonesia yang sebelumnya tidak nampak kontribusi dan sumbangsihnya ke perekonomian nasional, sekarang semakin jelas baik,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam Capital Market Summit & Expo 2022 di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (13/10).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah Seribu Orang

Sektor unggulan ini, katanya, muncul baik di sektor hulu yang menuju aspek hilirisasi dan rantai pasok global maupun dalam berbagai kegiatan yang ditunjang oleh digital teknologi. Sektor unggulan baru itu kemudian semakin mendukung sektor yang telah lama berkontribusi dalam perekonomian, seperti konsumsi masyarakat dan investasi.

Menurutnya, hal itu menjadi blessing in disguise atau berkah terselubung bagi ekonomi Indonesia untuk lebih mengandalkan pertumbuhan, pembangunan dan penguatan melalui faktor pendukung yang berasal dari dalam negeri. “Situasi atau fakta bahwa Indonesia relatif tidak terlalu eksposur kepada ekonomi internasional malah memberi blessing in disguise untuk lebih mengandalkan pertumbuhan, pembangunan, dan penguatan dari dalam negeri,” jelas Mahendra Siregar.

Baca juga:  Penanganan Pandemi, BRI Bantu RS di Berbagai Wilayah Indonesia

Pada konteks ini, lanjutnya, pasar modal menjadi fasilitas dan peluang untuk mencari modal dalam rangka meningkatkan investasi maupun melakukan investasi baru.

Hal itu terjadi karena Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi investor karena mampu bertahan dan tumbuh dengan baik pada saat negara-negara di seluruh dunia sedang kesulitan. Mahendra menuturkan tanpa Indonesia melakukan banyak promosi pemasaran justru investasi akan datang dengan sendirinya. “Jika ada ekonomi yang bisa bertahan, tumbuh baik dan menjaga keberlanjutannya justru mencolok dan menjadi pengecualian. Istimewa,” ujarnya. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Bandara Soetta Sediakan Digitalisasi Layanan Bus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *