NEGARA, BALIPOST.com – Banjir bandang terjadi di dua aliran sungai besar di Jembrana. Akibatnya, Jalan Denpasar-Gilimanuk lumpuh, Minggu (16/10) malam.
Puluhan rumah warga yang berada di pinggir sungai juga terpaksa mengungsi. Biluk Poh, Penyaringan dan Tukadaya, Batuagung terendam banjir lantaran air sungai meluap. Ketinggian air bahkan hingga melewati jembatan.
Warga yang tinggal pinggir sungai berupaya mengungsi ke tempat lebih tinggi, termasuk memindahkan ternak-ternak mereka.
Begitu juga luapan air menutupi jembatan di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk sehingga menghambat kendaraan yang melintas dari dua arah. Jembatan yang terendam di antaranya Tukadaya, penghubung Batuagung-Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana dan jembatan Biluk Poh, penghubung Penyaringan-Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Warga di dua aliran sungai tersebut hingga Senin (17/10) pagi dinihari, masih siaga dengan kondisi air sungai meluap dan listrik mati akibat gardu meledak.
Dua wilayah hulu, di dataran tinggi Masehe dan Penyaringan volume air sudah besar. Sehingga ketika mengalir ke hilir, banjir tak dapat dielakkan. Seperti di Gelar, Palungan Batu, ketinggian air sungai juga mencapai tinggi jembatan merah Gelar.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan penanganan banjir difokuskan pada penyelamatan warga. Warga diimbau untuk mencari tempat aman, sebab banjir terjadi di sejumlah titik. Baik Jembrana, Mendoyo dan Melaya. (Surya Dharma/balipost)