BANGLI, BALIPOST.com – Jembatan darurat dibangun di lokasi jalan putus di Desa Peninjoan, Tembuku. Pembangunan jembatan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat dibantu personil Polsek dan Koramil Tembuku.
Kapolsek Tembuku AKP Putu Gede Ardana mengatakan jembatan darurat dibuat dengan bahan bambu yang dirakit langsung di lokasi. Pembangunan jembatan darurat dilakukan untuk mempermudah masyarakat beraktivitas pascaputusnya jalan akibat tergerus hujan. Jembatan darurat itu hanya bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Camat Tembuku Putu Sumardiana, Minggu (16/10) mengatakan jalan putus di Peninjoan merupakan jalan penghubung Banjar Payuk dengan Banjar Bengang. Pihaknya mengaku sempat meninjau jalan tersebut pada Jumat (14/10). Saat itu sudah ada pengerjaan rangka jembatan darurat.
Di sisi lain, Sumardiana juga mengungkapkan memgenai jalan putus di wilayah Yangapi segera diperbaiki pemerintah. Sesuai kewenangan, perbaikan jalan putus itu akan dilakukan Pemerintah Provinsi Bali. “Tadi saya lihat ada dua truk besar di lokasi membawa beton yang akan dipasang di bawah (jalan),” ungkapnya.
Sesuai informasi yang diterimanya dari Kabid Bina Marga Dinas PU Provinsi Bali belum lama ini, perbaikan jalan putus tersebut dilakukan pada anggaran perubahan tahun ini. “November bisa jadi sudah selesai. Karena kan pakai beton jadi, tidak lama. Tinggal pasang,” katanya.
Sebagaimana yang diketahui, terdapat tiga titik jalan di Bangli yang putus akibat cuaca ekstrem pada Sabtu (8/10). Tiga titik jalan itu yakni ruas jalan provinsi jalur Bangli menuju Karangasem di barat SPBU Cempaga dan di wilayah Desa Yangapi. Satu titik lainnya yakni jalan penghubung Banjar Bengang dan Payuk, Desa Peninjoan.
Agar bisa dilalui, warga bersama petugas gabungan dari BPBD, Polisi dan TNI dibantu relawan belum lama ini membangun jembatan darurat di lokasi jalan putus di wilayah Yangapi. Jumat (14/10), jembatan darurat berbahan bambu dan batang pohon kelapa itu sudah mulai dilalui kendaraan. (Dayu Swasrina/balipost)
