Jenazah mahasiswi hanyut di jembatan Tukad Yeh Ho, Ni Luh Gede Puspasari (19), asal Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Selasa (18/10) diaben di Setra Banjar Adat Tangguntiti. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Jenazah mahasiswi hanyut di jembatan Tukad Yeh Ho, Ni Luh Gede Puspasari (19), asal Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Selasa (18/10) diaben di Setra Banjar Adat Tangguntiti. Sebelumnya, jasad pemotor yang hanyut pada Jumat (7/10) malam itu ditemukan di perairan belakang Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur pada Jumat (14/10).

Jasad yang sudah tidak dikenali itu, sempat dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah untuk diidentifikasi lewat pemeriksaan DNA. Setelah diidentifikasi, jasad kemudian dititipkan di Kamar Jenazah RSUP Prof. Ngoerah.

Baca juga:  Dari Warga Temukan Brankas Berisi Ini hingga Hambatan Penanganan COVID-19 di Bali

Camat Selemadeg Timur, I Putu Agus Hendra Manik saat dikonfirmasi mengatakan, untuk proses rangkaian upacara ngaben telah dimulai pukul 08.18 WITA. “Jadi tadi pagi dari rumah sakit langsung ke kuburan dan diupacarai (ngaben), mulai pukul 08.18 WITA, ini masih berlangsung,” terangnya.

Hendra juga mengatakan, keluarga korban juga sudah mulai menerima kepergian putrinya dengan iklhas. Diharapkan proses upacara sepenuhnya bisa berlangsungnya lancar.

Seperti diberitakan sebelumnya,.mahasiswi semester tiga Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar itu, terseret arus saat melintas di jembatan Tukad Yeh Ho penghubung Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Jumat (7/10) malam. Hingga akhirnya pada Jumat (14/10), jasadnya ditemukan mengapung di perairan Sanur. Saat ditemukan, Puspasari masih mengenakan pakaian yang dikenakan saat hanyut, berikut helm, jaket, dan sepatu. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Longsor Tutup Akses "Water Slide" Desa Lemukih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *