I Komang Gede Mas Dekotama Putra. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga perenang Bali dipanggil ke pelatnas SEA Games di Kamboja 2023. Mereka adalah Pande Made Iron Digjaya, I Komang Gede Mas Dekotama Putra, serta Ni Kadek Rena Kartika. Dari ketiga tersebut, baru Iron Digjaya yang resmi bergabung ke pelatnas, sedangkan Dekotama dan Rena masih mengurus adminsitrasi sekolah.

Binpres Pengprov PRSI Bali, Wayan Wiarta, di Denpasar, Selasa (19/10), mengemukakan, pihaknya bangga tiga perenang Bali dipanggil. Cuma, Iron Digjaya yang baru bergabung, sedangkan Dekotama dan Rena sedang mengurus sekolahnya. “Kami memaklumi pelatnas SEA Games kan jangka panjang, sementara Dekotama dan Rena masih sekolah,” tutur Wiarta.

Baca juga:  Raih Penghargaan 391 BPR Terbaik, BPR Lestari Bali Komitmen Tingkatkan Layanan Nasabah

Untuk itu, mereka masih mempertimbangkan apakah tetap bisa bersekolah di Bali, dengan mengikuti program pelatnas, atau harus pindah sekolah ke Ibu Kota, atau justru memilih mengundurkan diri dari pemanggilan pelatnas.

Selain trio perenang Bali yang dipanggil pelatnas, masih ada dua atlet lagi yang dipanggil pelatnas. Mereka adalah Ni Putu Pande Lisa Primasari dan Gusti Ayu Made Nadya Saraswati. Hanya, bedanya Pande LIsa membela DKI, sedangkan Gusti Ayu Nadya dipanggil melalui provinsi Kalbar. Bahkan, pelatih Pande Lisa dan Gusti Ayu Nadya yakni Putu Takahide Valentino juga dipanggil menjadi pelatih timnas.

Baca juga:  Raih Emas di SEA Games, Coki Terima Reward dari Bupati Suwirta

Takahide yang dikonfirmasi, membenarkan dirinya bersama dua atlet asuhannya saat ini berada di pelatnas. “Saya juga tidak tahu, alasan pemanggilan kami bertiga, atau mungkin dipantau dari prestasi kejuaraan apa, kami juga tidak tahu,” kilah Takahide.
Yang jelas, katanya, dirinya bersama atlet asuhannya fokus berlatih. Apalagi, para atlet Pelatnas ini, catatan prestasinya bakal dimonitor, pada event internasional, di Singapura, November. “Pasca bertanding di Negeri Singa, Pande Lisa masih harus turun pada SEA Age Group, di Malaysia, termasuk Indonesia Open, dan kedua event digelar Desember,” papar Talahide. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Indonesia Harus Waspadai Tiga Potensi Krisis
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *