PHDI Denpasar akan menggelar upacara Manusa Yadnya bersama pada 30 Oktober 2022. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah situasi perekonomian seperti ini, pelaksanaan upacara yadnya jangan sampai menjadi beban bagi umat. Sehingga perlu gerakan bersama dan saling berbagi dalam pelaksanaan sebuah yadnya. Demikian disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar I Made Arka, S.Pd, M.PD, Rabu (19/10).

Sebagai bentuk pelayanan kepada umat, pihaknya menyelenggarakan upacara Manusa Yadnya, berupa Menek Kelih, Metatah/Potong Gigi serta Mewinten Saraswati secara bersama-sama. “Diharapkan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan ini, umat Hindu di Kota Denpasar dapat diringankan dalam melaksanakan kewajibannya terkait upacara manusa yadnya kepada putra-putrinya,” jelas Made Arka yang juga dosen ini.

Baca juga:  Desa Adat Sumbersari Gratiskan Ngaben dan Metatah Kolektif

Ia mengungkapkan kegiatan diikuti 200 peserta dan rencananya akan dilaksanakan di Kantor PHDI Kota Denpasar pada Minggu (30/10). “PHDI merupakan lembaga umat yang bertugas memberikan solusi bagi permasalahan umat serta memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan umat khsusunya terkait pelaksanaan ajaran agama,” pungkasnya dalam rilis yang diterima.

Sementara itu Ketua Panitia Karya, Dr. A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, mengapresiasi antusiasme umat Hindu terkait pelaksanaan kegiatan ini. “Pendaftaran peserta dapat terpenuhi hanya dalam waktu singkat. Sebelum batas akhir pendafaran, kuota 200 orang sudah tercapai,” jelas Turah Bima, demikian sapaan akrabnya.

Baca juga:  Beban Puncak Listrik di Bali Saat Nataru Diperkirakan 920 MW

Dijelaskannya kegiatan manusa yadnya bersama juga sebagai upaya edukasi untuk menepis anggapan bahwa yadnya menjadi beban umat karena mahal dan repot. “Karena digelar dengan balutan spirit kebersamaan dan gotong royong tentu akan jauh lebih mudah, murah dan praktis,” ujar pengelingsir Puri Satria ini.

Panitia Karya yang diwakili Turah Bima juga mengapresiasi Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang mendukung kegiatan ini. “Wali Kota Jaya Negara bahkan bersedia turut ngayah nyangging dalam kegiatan yang melibatkan warga Kota Denpasar dari berbagai kalangan ini,” jelas Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar periode 2009 -2014 ini.

Baca juga:  Ambil Tempelan Sabu di Palinggih, Pelaku Dibui 12 Tahun

Adapun para sulinggih yang terlibat dalam manusa yadnya ini adalah Ida Rsi Agung Yoga Siddhi Bang Pinatih, Ida Pedanda Gede Kompyang Beji, Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga, Ida Pandita Dukuh Budha Celagi Dhaksa Dharma Kirti, Ida Sire Empu Dharma Sunu, Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Wirya Ardhanareswara dan Ida Bhagawan Viveka Dharma. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *