SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dampak cuaca buruk hujan lebat dalam sehari penuh, terus menimbulkan bencana tanah longsor di berbagai daerah. Di Klungkung, bencana tanah longsor mengakibatkan dapur dan toilet warga Dusun Kapit, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, tergerus, Rabu (19/10). Pemiliknya I Wayan Sudarsana menderita kerugian ratusan juta rupiah.
Dampak longsor lainnya, tanah dan material bangunan tergerus menutupi badan jalan penghubung Dusun Kapit dan Dusun Umanyar. Bangunan berupa dapur, toilet hingga tembok dengan tinggi setinggi 11 meter roboh.
Kapolsek Banjarangkan AKP I Wayan Sujana, menegaskan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp 250.000.000. Sementara pemilik rumah, I Wayan Sudarsana mengatakan awalnya ia sedang menonton TV, didengar suara gemuruh. Sudarsana langsung syok saat keluar melihat dapur dan toiletnya roboh.
Dari kejadian ini, pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak BPBD Klungkung, untuk membersihkan material tanah dan bangunan yang masih menutupi akses jalan setempat. Selama proses pembersihan, akses jalan menuju Dusun Umanyar dan Dusun Tegal Wangi dialihkan serta diarahkan melalui Jalan alternatif melalui Dusun Dukuh Desa Nyalian.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sempat turun ke lokasi. Dia mengaku sangat prihatin melihat kondisi yang dialami oleh warganya itu. “Jadi terlihat tempat yang sangat tinggi ini yang menyebabkan air turun dan menahan air begitu banyak, sehingga mengakibatkan dapur, toilet dan tanggulnya menjadi roboh. Lumayan ini kerusakannya hingga menutupi jalan,” ujar Bupati Suwirta.
Bupati juga menambahkan saat ini dari petugas BPBD, TNI/Polri dan Dinas PUPRPKP dengan mengerahkan alat berat juga sudah turun untuk memindahkan material agar nantinya akses jalan bisa kembali dibuka normal. Pihaknya juga sudah menugaskan dinas terkait untuk menindaklanjuti musibah ini.
Selain itu, Bupati Suwirta juga meminta agar masyarakat tetap menjaga keselamatan diri, mengingat cuaca buruk belakangan ini masih terjadi. “Jadi yang paling terpenting saya imbau jika mempunyai rumah di tempat-tempat yang tinggi agar di saat membuat Dinding Penahan Tanah (DPT) itu dibuat dengan pondasi yang kuat sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” harap Bupati Suwirta. (Bagiarta/Balipost)