Desak Raka Kasih Ariati. (BP/Ist)

GIANYAR. BALIPOST.com – Tim biliar Gianyar berkekuatan 14 atlet, seraya bertekad mempertahankan kembali juara umum Porprov Bali XV/2022. Sebelumnya, tim bola sodok kabupaten seni ini, juara umum di ajang Porprov Bali XIV/2019, dengan menyabet 4 emas, dari total 13 nomor yang dipertandingkan.

Ketua Unum Pengjab POBSI Gianyar, Desak Raka Kasih Ariati, di Gianyar, Jumat (21/10), mengemukakan, ke-14 pebiliar yang membela Gianyara adalah Ida Bagus Wisnu Aditya, Ida Bagus Sutasoma, I Made Sudana, I Kadek Sugiarta, Wayan Gillang Ardyan, Barry Surapatty, Made Aby Permana Putra, Made Ary Subakti, I Kadek Putra Adnyana, I Kadek Duta Permana. Di sektor putri, Gianyar bermaterikan Eldry Anindita Marise, Marchela Diar, Ni Made Mita Rosiana Dewi, serta Ketua POBSI Desak Raka juga turun menjadi atlet.

Baca juga:  "The King of Sparko" Jabat Dandim 1616 Gianyar

Desak Raka mengakui, dibandingkan Porprov sebelumnya, Gianyar kehilangan seorang atletnya Made ‘Marsel’ Tirta, yang memilih hengkang ke Denpasar. “Namun, saya kira tak mempengaruhi kekuatan tim biliar Gianyar,” ujar Desak Raka.

Dia lebih menekankan, pentingnya cabor bola sodok yang spesifik dibandingkan cabor lainnya. Karena itu, pebiliar dituntut sejak dini beradaptasi bahkan menyatu dengan meja biliar, bola, termasuk stik.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak kepada atlet Gianyar agar berlatih di venue Porprov, persisnya di RBC Renon. “Untuk nomor pool, kami berlatih di RBC, sedangkan snooker di Keramas atau di Denpasar,” kata dia.

Baca juga:  Bali to Host World Surfing Championship

Desak Raka menyatakan, persiapan dirinya berlatih lima bulan, sedanagkan atlet lainnya efektif dua bulan. Desak Raka juga rutin mengikuti berbagai turnamen di luar Bali, sebagai ajang try-out sembari mengukur kemampan dirinya di level nasional. “Saya mengikuti ber agai kejuaraan di luar Bali, harus merogoh kocek pribadi,” jelasnya.

Ia menerangkan, biaya sewa meja bagi atlet lumayan banyak, ditambah saat bertanding atlet wajib mengenakan rompi, sebagaimana standar di PON. “Kami harus pesan rompi, sesuai dengan ukuran masing-masing pebiliar, dan baru kali ini diterapkan di porprov,” ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Evakuasi, 1.038 Turis Tiba di Pelabuhan Benoa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *