GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan deras yang terjadi belakangan ini berdampak pada Bale Angklung di Pura Desa Ubud. Camat Ubud, I Wayan Suwija, Sabtu (22/10) mengatakan bangunan Bale Angklung yang cukup tua ini roboh karena tiang penyangganya tidak mampu menahan beban atap ijuk yang terlalu berat.
Diungkapkannya, atap ijuk terlalu tebal ditambah hujan deras yang akhir-akhir terjadi membuat beban atap bale angklung semakin berat. Kondisi tiang penyangga yang keropos dimakan usia tersebut akhirnya tak mampu menahan beban atap itu pada Jumat (21/10) malam. “Beruntung saat kejadian malam hari tidak ada aktivitas persembahyangan sehingga tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut,” ucapnya.
Wayan Suwija menjelaskan setelah menerima laporan warga pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan prajuru desa untuk menyampaikan kejadian ini ke BPBD Kabupaten Gianyar. Selanjutnya Petugas BPBD telah melakukan pengecekan kerugian dari kerusakan bangunan Bale Angklung tersebut. “Mudah-mudahan BPBD bisa membantu anggaran bagi masyarakat guna perbaikan Bale Angklung Pura Desa Ubud yang jebol,” ucapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari Dapil Ubud, I Made Budiasa mengatakan masyarakat sangat berharap dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gianyar guna memperbaiki bangunan pura yang roboh ini. Langkah selanjutnya, telah disiapkan usulan proposal lewat BPBD agar masyarakat mendapatkan bantuan pemerintah akibat dari bencana tersebut. “Bantuan tersebut sangat penting agar masyarakat dapat secepatnya membangun kembali Bale Angklung Pura Desa Ubud,” tegasnya.
Pihak desa juga telah menggelar upacara mecaru dan atur piuning. Rencananya pada Minggu (23/10), masyarakat akan gotong royong membersihkan dan memilah mana bagian material bale angklung yang masih bisa dipergunakan atau yang mesti dibuang. (Wirnaya/balipost)