Mohammad Syahril. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Penyakit COVID-19 varian XBB sudah masuk ke Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan kasus pertama XBB ini adalah perempuan berusia 29 tahun yang punya riwayat pulang dari Lombok, NTB.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kemenkes melakukan tracing kontak erat pada sepuluh orang dan hasilnya dinyatakan negatif. “Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 orang kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB,” kata Mohammad Syahril, Sabtu (22/10) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Hari Ini, Dua Zona Merah Sumbang Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Terbanyak

Ia mengatakan Subvarian Omicron XBB yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura telah terdeteksi di Indonesia. “Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022,” katanya.

Kemudian pasien menjalani isolasi mandiri, dan pihak dokter menyatakan pasien telah sembuh pada 3 Oktober 2022. Syahril mengatakan, meski varian baru XBB cepat menular, tapi fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron pendahulunya.

Baca juga:  BRI Kolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia Hadirkan Pameran ANTOLOGI

“Meskipun demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi,” katanya.

Dalam sepekan terakhir, kata Syahril, juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus COVID-19 di 24 provinsi. Per Jumat (21/10), kasus aktif harian bertambah 239 orang, kasus konfirmasi 2.227 orang. Syahril mengatakan peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2.

Baca juga:  Bangli Nihil Tambahan Kasus Positif

Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.

Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.

“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” katanya.

Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *