Suasana di Dermaga Kedisan yang merupakan lokasi penyeberangan ke Terunyan. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Musim hujan berimbas pada menurunnya aktivitas penyeberangan wisata di Dermaga Kedisan, Kintamani. Ketua Koperasi Jasa Angkutan Wisata Danau Batur I Nengah Dester mengatakan sejak tiga hari penyeberangan dari Dermaga Kedisan ke obyek wisata Kuburan Terunyan sepi.

“Hujan sangat berpengaruh. Sejak musim hujan dan ada bencana banjir di beberapa tempat seperti Tabanan, Negara itu wisatawan yang nyeberang jauh menurun. Dari tiga hari ini sepi,” ungkapnya, Selasa (25/10).

Baca juga:  Masuki Musim Penghujan, Petani Kesulitan Produksi Garam

Sebelumnya saat cuaca cerah, jumlah boat yang melakukan aktivitas penyeberangan menuju Terunyan rata-rata mencapai 2 hingga 4 boat. Sedangkan pada hari-hari libur bisa sampai 6 sampai 7 boat.

Kata Dester, wilayah Kintamani hampir tiap hari diguyur hujan. Hujan kadang turun dari pagi sampai siang.

Tak hanya hujan, Kintamani juga sering berkabut. Hal itu menyebabkan pemandangan Gunung dan Danau Batur dari Penelokan tidak terlihat karena terhalang kabut.

Baca juga:  Musim Hujan, Pengangkutan Sampah di Tabanan Tersendat

Sebagaimana yang diketahui Desa Terunyan selama ini banyak dikenal wisatawan karena keunikan tradisi pemakamannya. Untuk menuju desa ini, ada dua jalur yang bisa dilalui wisatawan, yakni melalui jalur darat maupun jalur perairan dengan menumpang boat dari dermaga Kedisan.

Hanya saja, dibanding jalur darat, wisatawan yang ingin berkunjung ke Terunyan lebih banyak memilih perjalanan melintasi danau. Selain dapat menyusuri danau secara langsung, perjalanan melalui jalur perairan juga lebih efisien waktu dan lebih dekat dengan objek wisata pemakamannya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Mandiri Kelola Potensi, BUMDes Ponggok Mampu Hasilkan Rp 16 Miliar Setahun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *