Desa Adat Sumita, Kecamatan/Kabupaten Gianyar dalam waktu dekat ini akan menggelar karya Ngusaba Desa. (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Sumita, Kecamatan/Kabupaten Gianyar dalam waktu dekat ini akan menggelar karya Ngusaba Desa. Karya Ngusaba Desa akan dilangsungkan di tiga pura yakni Pura Dalem Desa Adat Sumita, Pura Bale Agung atau Pura Desa dan di Pura Puseh. Serangkaian karya Ngusaba Desa juga digelar kegiatan Ngerebong dipusatkan di Catus Pata atau Perempatan Agung Desa Adat Sumita pada Senin (7/11) dan Rabu (9/11) mendatang. Persiapan karya Ngusaba Desa sudah dimulai warga dengan acara gotong-royong bersih-bersih dan ngayah membuat sarana prasarana upakara.

Bendesa Adat Sumita Gede Putra didampingi Klian Adat Banjar Siih, Kadek Sumerta Yasa mengatakan kegiatan karya. Ngusaba Desa digelar setiap 3 tahun  sekali. Untuk tahun 2022 digelar November ini dan persiapan karya sudah dimulai Oktober ini dengan acara gorong royong bersih-bersih dan pembuatan sarana prasarana upakara karya Ngusaba Desa.

Baca juga:  Desa Adat Saren Lestarikan Tradisi “Ter-teran”

Karya Ngusaba Desa Adat dilangsungkan di tiga pura desa yakni Pura Dalem, Pura Bale Agung atau Pura Desa dan Pura Puseh. Puncak karya berlangsung selama tiga hari, yakni di Pura Dalem puncak karya pada Senin (7/11) di Pura Desa atau Bale Agung pada Purnama sasih Kelima Selasa (8/11) dan di Pura Puseh puncak karya Ngusaba akan dilangsungkan Rabu (9/11). Rangkaian Karya Ngusaba Desa dimulai dari Pura Dalem Desa Sumita dengan kegiatan ngayah krama lanang/istri.

Baca juga:  Desa Adat Satra Gelar Bulan Bahasa Bali VI

Untuk karya Ngusaba Desa di Pura Dalem krama mulai ngayah sejak Kamis (3/11). Puncak karya di Pura Dalem pada Senin (7/11) dan pada Selasa (8/11) acara memasar/panyineban di Pura Dalem, Ida Betara Pura Dalem langsung ke Pura Bale Agung. Setelah nyineb di Pura Bale Agung dilanjutkan acara  Ngerebong di pusatkan Catus Pata Agung Desa Adat Sumita.

Dilanjutkan puncak karya Ngusaba Desa di Pura Desa atau Bale Agung pada purnama sasih kelima, Selasa (8/11) dan Rabu (9/11) memasar atau panyineban di Pura Desa. Dilanjutkan puncak karya di Pura Puseh Desa Adat Sumita pada, Rabu (9/11).

Seluruh sesuhunan Ida Bhatara Turun Kabeh berkumpul di Pura Puseh pada Rabu (9/11) dan malamnya langsung dipentaskan tari-tarian di Jaba Pura Puseh.

Baca juga:  Jelang KTT G20, Desa Adat Tuban Kerahkan Ratusan Pecalang

“Pada Rabu (9/11), seluruh Ida Betara dari semua pura di Desa Adat Sumita sekitar 11 pura akan turun kabeh dalam satu tempat,” kata Bendesa Adat Sumita.

Disinggung soal sumber biaya karya Ngusaba Desa? Bandesa Adat Sumita memperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp250 juta. Sumber dana dari ADD Desa Adat Sumita Rp50 juta, dari urunan krama dan dana punia krama. Bendesa Adat Sumita menambahkan Desa Adat Sumita terdiri dari enam banjar adat yakni Banjar Adat Melayang, Banjar Adat Siih, Tengah, Pande, Sema dan Mulung dengan 600 KK. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *