Proses pemindahan patung Gajah Mina, Sabtu (29/10), yang akan melengkapi penataan kawasan Pantai Kuta, Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Penataan pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita), terus berproses. Saat ini, pemasangan paving untuk pedestrian dilakukan bertahap, termasuk pembangunan tsunami shelter.

Seperti yang ada di depan Pura Segara Kuta, tsunami shelter sedang pengerjaan konstruksi bangunan. Dari gambar penataan, di atas tsunami shelter ini akan dipasangi patung Dewa Baruna.

Menurut Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS) – Bianglala KSO, I Nyoman Agus Sandika, pada Sabtu (29/10), rangka patung setinggi 9 meter ini telah tiba di area depan Pura Segara. Patung Dewa Baruna, akan dikerjakan bertahap di bawah. “Untuk rangka patung Dewa Baruna sudah on site dan nanti akan dikerjakan bertahap di bawah,” katanya, Minggu (30/10).

Baca juga:  Dongkrak PAD, Kabupaten Tegal Agresif Kembangkan Desa Wisata

Agus menyebutkan, selain rangka patung Baruna, sebanyak 3 buah patung Gajah Mina juga sudah tiba dan saat ini diletakkan sementara di depan stage Pura Segara Kuta, sambil menunggu semua pengerjaan rampung. Rencananya, 2 patung Gajah Mina akan diletakkan di depan Pura Segara.

Satu patung lagi masih finishing dan rencananya ditempatkan di area pelataran segmen Kuta 4 yang saat ini areanya masih proses pekerjaan revetment. “Untuk patung Gajah Mina, 3 sudah selesai dikerjakan, hanya belum penempatan di lokasi yang rencananya akan diposisikan di area melasti, depan pura Segara. Karena area masih ada kegiatan struktur bangunan tsunami shelter, saat ini patung Gajah Mina masih diletakkan di stage depan Pura Segara,” katanya.

Baca juga:  Pendiri Indef, Faisal Basri Meninggal

Tak hanya itu, sebanyak 3 patung penari yang sudah rampung juga sudah tiba di Kuta. Patung penari tersebut diletakkan di depan pasar seni. Patung penari ini rencananya diposisikan di sebelah timur Pura Melanting Pasar Seni Kuta.

Terkait progres penataan Samigita sudah melebihi 50 persen. Target penyelesaiannya, bila merujuk pada jadwal kontrak, semuanya sudah rampung di akhir tahun 2022. Pekerjaan sempat terkendala kondisi cuaca tak menentu. Apalagi musim angin barat yang membawa sampah kiriman. Meski demikian, pihaknya tetap optimis pengerjaan rampung sesuai target awal.

Baca juga:  Pencarian Berakhir, Jasad Warga Columbia Ditemukan

Untuk itu, pihaknya saat ini telah mempersiapkan shift malam supaya pengerjaan bisa lebih cepat. “Semoga cuaca baik. Karena saat ini sudah memasuki musim penghujan, tentunya menjadi kendala dalam pengerjaan. Tapi, dari tim rencana akan ada shift malam untuk percepatan pengerjaan,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *