DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan Embung Sanur, Kota Denpasar sebagai salah satu infrastruktur penanggulangan atau mitigasi kebencanaan di Kota Denpasar. Peresmian Embung Sanur dihadiri oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI, Airlangga Mardjono, serta Kepala Balai Wilayah Sungai Bali – Penida, Eka Nugraha Abdi, Minggu (30/10).
Program Pembangunan Embung Sanur merupakan satu kesatuan dari program monumental dan fundamental di era kepemimpinan Gubernur Koster yang bertujuan untuk menangani masalah penyediaan air, kebutuhan air minum, dan irigasi yang sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Salah satunya Danu Kerthi, yaitu menyucikan dan memuliakan air sebagai sumber penghidupan.
Program monumental dan fundamental tersebut, diantaranya Pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar; Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pembangunan Sungai Buatan (Normalisasi Tukad Unda) di Kabupaten Klungkung; dan Pembangunan Embung Unda di Kabupaten Klungkung.
“Pembangunan Embung Sanur merupakan langkah nyata untuk menyucikan dan memuliakan air sebagai sumber penghidupan, sekaligus menjadi fasilitas umum di Kota Denpasar, karena kawasan ini tidak saja berfungsi sebagai pengendalian banjir, tetapi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan sosial, pariwisata, dan olahraga dengan bangunan yang di desain menggunakan kearifan lokal Bali,” tandas Gubernur Koster.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Eka Nugraha Abdi melaporkan pembangunan Embung Sanur dibangun di atas lahan seluas 2 hektar dengan memiliki kedalaman sekitar 5 meter, serta luas tampungan yang mencapai 9.600 m2 dan mempunyai volume tampungan sebanyak 34.500 m3. Pembangunan Embung Sanur menggunakan dana APBN dengan total mencapai Rp 64 miliar, sehingga Embung Sanur saat ini memiliki fasilitas pompa 3.000 liter/detik, jogging track sepanjang 400 meter, dan dilengkapi berbagai jenis pohon khas Bali.
“Dengan volume tampungan yang cukup besar, Embung Sanur kami harapkan dapat berfungsi menampung banjir di Kota Denpasar,” jelas Eka Nugraha Abdi seraya menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Wayan Koster atas bimbingannya.
Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI, Airlangga Mardjono menyampaikan Embung Sanur tidak saja bermanfaat sebagai pengendali banjir, namun juga dapat membantu meningkatkan daya tarik pariwisata, dan menjadi infrastruktur pendukung Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali. Sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Bali melalui beberapa ornamen khas Bali yang berdiri di Embung Sanur. “Selamat atas pembangunan Embung Sanur, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar,” pungkasnya. (kmb/balipost)