DENPASAR, BALIPOST.com – Persiapan pengamanan G20 terus dimatangkan oleh Polri. Pejabat utama Polri sudah standby di Bali dan melakukan latihan-latihan.
Pada Jumat (4/11), Wakapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono mengikuti simulasi pengamanan G20 di Command Center Polda Bali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan mengantisipasi kerawanan yang timbul.
Usai mengikuti simulasi, Wakapolri menyampaikan, pihaknya sudah merencanakan dan melaksanakan latihan-latihan simulasi di beberapa lokasi-lokasi termasuk wilayah Badung. Simulasi terhadap potensi kerawanan yang akan dihadapi.
“Tadi kita langsung melihat simulasi-simulasi di lapangan melalui Command Center untuk melihat dan bisa mengontrol semuanya. Melalui Command Center ini kita bisa mengetahui dimana ploting anggota, sarana prasarana, sehingga kalau ada satu orang DPO yang dicurigai bisa mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan sesuai CB (cara bertindak) yang telah kita siapkan,” ujarnya.
Komjen Gatot Eddy mengungkapkan, evaluasi juga terus menerus dilakukan terhadap latihan-latihan ini. Dengan demikian jika ada kekurangan bisa dibenahi. Latihan ini akan dilakukan terus. “Besok (Sabtu) dilaksanakan latihan lagi. Kita siapkan latihan TFG (tactical floor game) bahkan melakukan tectical digital game. Rencana pengamanan yang sudah kita siapkan bisa berjalan dengan aman dan lancar sesuai harapan. Kegiatan G20 mulai dari persiapan atau menjelang, saat dan pasca bisa berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan,” tegasnya.
Terkait rekayasa lalu lintas saat G20, kata Gatot Eddy, sudah disiapkan oleh jajaran Lalu Lintas, bahkan ada surat edaran dan akan disosialisasikan secara terus menerus. Dengan demikian masyarakat bisa memahaminya.
Oleh karena itu bila ada rombongan kepala negara atau delegasi G20 lewat, ada alternatif jalan yang sudah disiapkan. Pengalihan-pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Terutama menjelang kedatangan kepala negara dan delegasi.
Selain itu Polri juga melaksanakan antisipasi aksi di luar daerah. “Ini operasi terpusat, itu artinya tidak hanya di Bali saja, ada di Jawa Timur dan NTB. Bahkan saya menyampaikan ke polda-polda lain mengantisipasi itu,” tandasnya.
Pengamanan G20 dilaksanakan Polri bersinergi, berkolaborasi dan kerja sama dengan TNI, lembaga terkait termasuk pecalang. “Kita kerja bersama-sama untuk menyukseskan G20 ini,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)