NEGARA, BALIPOST.com – Selain pemeriksaan barang kendaraan dan orang di pintu masuk Bali di Gilimanuk diperketat, pemeriksaan identitas (e-KTP) selama Presidensi G20 juga lebih canggih. Pemeriksaan KTP yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana melalui aplikasi khusus.
Aplikasi itu terverifikasi langsung ke pusat guna memastikan KTP yang dibawa asli atau palsu. Kepala Dinas Dukcapil Jembrana, I Wayan Sudana, belum lama ini mengatakan dalam pemeriksaan identitas (e-KTP) mulai 6 November hingga 20 November, 6 personil PNS ditugaskan di Pelabuhan Gilimanuk terbagi tiga shift.
Melalui program yang diterapkan, akan membaca semua isi data pada chip E- KTP dan terhubung dengan database pusat. Pemeriksaan tidak manual dengan hanya melihat identitas (kartu) ketika petugas mendapati ada kartu identitas yang rusak atau kotor. Tetapi juga dilakukan pemindaian e-KTP.
Fungsinya, bisa memastikan kartu e-KTP yang dibawa asli atau palsu dan membaca data rekaman dari chip yang tersemat di kartu. “Sudah kita uji coba dan bisa lancar,” kata Sudana.
Hanya saja, disebutkannya, pemindaian ini tidak semua orang yang masuk ke Bali. Melainkan kepada orang yang masuk diduga mencurigakan atau kondisi kartu rusak serta atas permintaan dari petugas pengamanan.
Sehingga Dinas hanya memfasilitasi permintaan petugas, bilamana diperlukan membaca data dalam E-KTP. Pemeriksaan atau pembacaan data pada chip E-KTP ini dilakukan di Pos KTP Gilimanuk untuk mempermudah dan mempercepat koordinasi.
Alat pemindai ini dapat membaca semua data yang ada di e-KTP. Termasuk riwayat KTP lama. Nah untuk memastikan pemilik e-KTP, juga dilakukan verifikasi dengan sidik jari. Bila berbeda antara e-KTP dengan orangnya yang membawa, akan ketahuan. (Surya Dharma/balipost)