Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto melakukan pengecekan terakhir pasukan pengamanan G20. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., selaku Dansatgas Pengamanan Wilayah KTT G20, Senin (7/11) pukul 07.00 Wita mendatangi Lapangan Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar Selatan. Di lapangan tersebut berkumpul pasukan Kodam IX/Udayana yang terlibat pengamanan G20.

Pangdam mengecek kesiapan prajuritnya sebelum mengikuti apel gelar pasukan tingkat Mabes TNI dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. “Saya mengecek terakhir pasukan Kodam IX/Udayana karena nanti sore kita melakukan apel gelar pasukan tingkat Mabes TNI. Saya yakinkan satu persatu dan beri penekanan kepada mereka. Secara umum kita siap, saya melihat sudah disusun dengan baik. Nanti sore kita masuk kedudukan,” tegas Mayjen Sonny Aprianto.

Baca juga:  Mendampingi Menhub Tinjau Bandara, Wisman Antusias Sapa Gubernur Koster

Menurut Pangdam Sonny Aprianto, para prajurit Kodam IX/Udayana akan melaksanakan tugas besar dan penuh tanggung jawab serta dedikasi tinggi. “Saya yakin para prajurit Kodam IX/Udayana mempunyai harga diri, sehingga melaksanakan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Pangdam minta seluruh prajurit harus siap dengan segala perlengkapannya karena setelah apel gelar semua personel sudah masuk kedudukan sesuai Satgasnya masing-masing. “Semua personel yang terlibat harus mengenal dan menguasai medan sesuai penugasan serta tidak ada meninggalkan pos yang menjadi tanggungjawabnya. Karena ini adalah kegiatan operasi yang merupakan kehormatan bagi Kodam IX/Udayana untuk mengamankan pelaksanaan KTT G20,” tegas Sonny Aprianto, didampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono, S.H., M.Si.

Baca juga:  Pengamanan Kawasan saat KTT G20 Dibagi Jadi 5 Kluster

Pangdam juga menyampaikan pengamanan KTT G20 ini, pasukan yang dikerahkan 5 ribu personel yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Wilayah dan Satgas Evakuasi. Demi suksesnya KTT G20, Pangdam Sonny Aprianto mengimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat di Bali bahwa perhelatan ini adalah pertaruhan harga diri bangsa.

“Semua elemen dan komponen turut bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Presidensi G20. Aturan-aturan dibuat pemerintah daerah seperti pembatasan dengan work from home dan sekolah online jangan diartikan lain. Tapi ini untuk kelancaran dan kesuksesan G20. Lebih khusus lagi untuk wilayah Badung dan Denpasar,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Tuntutan Diterima Ketua DPRD, Aksi “Bali Tidak Diam” Bubar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *