NEGARA, BALIPOST.com – Selain di Pekutatan, warga di Blimbingsari, Kecamatan Melaya membangun jembatan darurat dampak banjir bandang sebulan lalu. Jembatan penghubung antardesa jebol akibat banjir bandang, sehingga untuk akses, warga membuat jembatan darurat dari kayu.
Namun akses jembatan kayu ini hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Pengamatan pada Selasa (8/11), jembatan darurat dari batang pohon kelapa dan kayu itu sudah bisa dilalui.
Menurut Kepala Kewilayahan Banjar Ambyarsari Desa Blimbingsari, I Ketut Triagus Adi Wijaya, jembatan darurat dikerjakan mulai 31 Oktober 2022 menggunakan 5 pohon kelapa sebagai bahan dasar jembatan. Sebagai penyangga jembatan menggunakan 1 pipa besi ukuran 6 dim.
Di masing-masing ujung jembatan dirabat beton untuk memudahkan naik ke jembatan terutama warga yang melintas menggunakan sepeda motor. Sementara di sebelah sisi kiri dan kanan jembatan telah terpasang lampu penerangan guna keamanan pada malam hari.
Jalan melalui jembatan sepanjang 15 meter ini penting untuk akses warga. Pengerjaan dilaksanakan secara swadaya oleh warga masyarakat Banjar Ambyarsari dan juga sumbangsih berupa tenaga dari beberapa warga banjar lain seperti warga Banjar Blimbingsari dan warga Banjar Pangkung Tanah Kauh Desa Melaya.
Sementara itu jembatan utama yang putus nampak masih ada lubang dan sisa longsor yang membahayakan. Oleh petugas diberikan bentangan bambu sebagai pengaman dan agar warga tidak melintas.
Perbekel Blimbingsari I Made John Roni mengatakan atas solidaritas dari warga membangun jembatan darurat, akhirnya bisa dilalui. Sementara jembatan digunakan sampai ada perbaikan jembatan utama. Jembatan ini menghubungkan Banjar Ambyarsari dan Blimbingsari. (Surya Dharma/balipost)