Ida Bagus K. Susena. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) akan melakukan perhelatan lima tahunan, yakni musyawarah tertinggi, sebagaimana diamanatkan oleh AD/ART organisasi. Mukornas I ini akan diselenggarakan pada 11-13 November dengan konsep hibrid, yakni lewat offline maupun online. Cara ini digunakan karena terbatasnya anggaran yang ada, sehingga peserta dari luar Bali kebanyakan memilih untuk online.

Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia yang juga sebagai Pendiri Puskor Hindunesia, Ida Bagus K. Susena mengatakan, agenda utama dari Mukornas I ini adalah perubahan AD/ART, penetapan Progam Umum dan pemilihan Ketua Umum Puskor Hindunesia yang baru. “Saya berharap agar ajang musyawarah nasional seperti ini bisa menjadi perhelatan demokrasi organisasi terutama yang berkaitan dengan regenerasi dan peralihan tongkat estafet kepemimpinan,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, Kamis (10/11).

Baca juga:  Hormati Keberagaman Agama, Menag Apresiasi Puskor Hindunesia

Ia menyadari selama ini banyak yang masih melihat Puskor Hindunesia sebelah mata. Sebab, secara organisasi baru pertama kali mengusung konsep perjuangan, pelayanan dan pengabdian, yang diterjemahkan dalam gerakan perjuangan keumatan, kepedulian sosial dan kemanusiaan, dan pemberdayaan sumber daya Hindu.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Sena, disinilah umat benar-benar dituntut “ngayah” untuk menjalankan misi perjuangan, pelayanan dan pengabdian itu. Ke depan ia sangat ingin agar para relawan dharma ini akan memfungsikan diri sebagai duta dharma yang sesungguhnya.

Baca juga:  DLHK Kekurangan Alat Berat, Pengangkutan Sampah Terlambat

Atas dasar keinginan untuk melakukan regenerasi, Gus Sena sangat berharap muncul kader-kader pekerja sosial (relawan dharma) Hindu yang siap menggantikannya dan akan bisa lebih baik dan bisa menguatkan organisasi ini ke depan. “Catatan pejalanan sosial dan jam terbang bersama Puskor Hindunesia juga sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam melanjutkan visi misi organisasi,” tegasnya.

Selain Mukornas, kegiatan tersebut juga menyelipkan kegiatan Moderasi Beragama yang didukung oleh Kemenag RI, pada hari pertama. Kegiatan tematik ini akan menghadirkan pembicara dari enam agama yang ada di Indonesia dengan tema sentral “Membangun Harmoni Kebhinekaan Keyakinan di Nusantara”.

Para narasumber lintas agama tersebut akan memaparkan perspektif agama mereka tentang harmoni terutama yang terkait dengan kebhinekaan Nusantara. Dialog akan dibagi dalam dua sesi untuk memudahkan ada dialog dengan peserta.

Baca juga:  Warga Pertanyakan Uang LPD yang Menjadi Sitaan Kasus Korupsi

Ketua Panitia Mukornas I Wayan Muliana, mengatakan peserta yang sudah mendaftarkan diri ikut dalam Mukornas I kurang lebih 150 orang. “Mereka berasal dari utusan Korwil dan Korda yang sudah dibentuk di berbagai tempat di Indonesia,” ujarnya.

Muliana memberikan kesempatan pada peserta yang daring untuk mengikuti jalannya Mukornas dari tempat masing-masing, asalkan disiplin mengikuti setiap rangkaian acara seperti teman-teman yang luring. Ia berharap agar 5 tahun yang akan datang bisa menggelar perhelatan nasional ini secara luring. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *