GIANYAR, BALIPOST.com – Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud menyelenggarakan pelatihan keterampilan nelayan se-Kabupaten Gianyar. Kegiatan digelar di Wantilan Pura Payogan Agung Ketewel, Kamis (10/11).
Terdapat 2 jenis pelatihan yang diberikan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, yaitu bimbingan teknis sertifikasi kecakapan nelayan dan pelatihan pengembangan usaha olahan ikan. Pelatihan berlangsung selama 2 hari, 10-11 November.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Ari Dwipayana, dalam rilisnya menjelaskan pelatihan ini adalah salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan profesi nelayan. Sebab saat ini Indonesia mengalami krisis regenerasi petani dan nelayan. “Kalau tidak ada petani dan nelayan, maka tidak ada ketahanan dan kedaulatan di sektor pangan,” lanjut Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI.
Ari menambahkan bahwa perlu strategi besar untuk membuat anak muda tertarik menjadi nelayan. “Harus menyentuh kepercayaan, budaya, kepedulian pada alam, dan juga ekonomi. Kalau sudah maju, bonusnya adalah pariwisata.”
Kepala BRSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta menyatakan pelatihan ini adalah komitmen KKP dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia perikanan dan kelautan untuk mendukung 5 program prioritas KKP. Dalam pelatihan teknis sertifikasi keterampilan nelayan, 60 nelayan mendapatkan pelatihan keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan pada hari pertama. Di hari kedua digelar latihan teknis perawatan mesin kapal ikan dan teknik perawatan badan kapal ikan.
Kepala Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusuma Negara mengapresiasi kegiatan ini. “Terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Yayasan Puri Kauhan Ubud karena kami bisa mendapatkan program ini yang bisa meningkatkan kehidupan warga kami. Selain itu, kami juga difasilitasi untuk mendapatkan SKN gratis.”
Di waktu bersamaan, 60 kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan (poklahsar) mendapat pelatihan mengolah ikan. Pada hari pertama diajarkan pembuatan luluh sate lilit ikan dan pindang ikan. Sedangkan di hari kedua, Poklaksar dilatih pembuatan sambal botol tuna dan siomay ikan di Banjar Manyar Ketewel. (kmb/balipost)