NUSA DUA, BALIPOST.com – Perhelatan rangkaian pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 bisa mendorong lebih banyak investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, yang ditetapkan sebagai destinasi wisata kesehatan.
“Bali tidak hanya destinasi pariwisata tetapi juga untuk pariwisata berbasis kesehatan, termasuk untuk healing dan perawatan mental health. Ini menurut saya peluang yang besar,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno,usai berbicara di KTT B20 di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).
Dikutip dari kantor berita Antara, Sandiaga mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan, salah satunya melalui B20 yang merupakan forum dialog resmi G20 yang mewakili komunitas bisnis global.
Berdasarkan peta jalan pengembangan pariwisata kesehatan di Indonesia, pemerintah telah memetakan empat fokus utama yaitu pertama, potensi Indonesia dalam produk herbal, jamu, dan spa; kedua, wisata medis dengan penguatan rumah-rumah sakit serta SDM; ketiga, wisata olahraga sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif; serta keempat, wisata sains kesehatan dengan menyasar penyelenggaraan konferensi besar para dokter dan tenaga kesehatan.
“Jadi biasanya ada konferensi besar yang diikuti dokter-dokter, biasanya ada di Miami atau Las Vegas.. kita mau pindahkan ke sini. Kita ingin tawarkan Bali sebagai tempat mereka berkumpul karena kebetulan KEK ini adanya di Bali,” tutur Sandiaga.
Dengan pengembangan wisata kesehatan di Indonesia, ujar dia, Indonesia bisa menghemat devisa hingga 11 miliar dolar AS (sekitar Rp170,2 triliun) yang dihabiskan warga Indonesia untuk mendapatkan wisata kesehatan atau perawatan kesehatan di luar negeri. “Dan yang terpenting juga membuka 2,37 juta lapangan kerja di sektor pariwisata berbasis kesehatan,” tutur Sandiaga. (Kmb/Balipost)