Personel Polri melakukan patroli malam untuk menjaga keamanan KTT G20. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengamanan KTT G20 diperketat dan Polri mengerahkan kekuatannya agar kegiatan berlangsung aman serta sukses. Pada Minggu (13/11), Polri mempertebal pengamanan dengan menggelar patroli malam skala sedang. Aplikasi dan peralatan canggih digunakan untuk mendukung patroli dan pengamanan.

Sebanyak 131 personel gabungan dari Samapta, Sabhara, Brimob Mabes Polri dan Polda Bali terlibat dalam kegiatan tersebut. Komandan apel, Kepala Biro Pengendalian Operasi (Karodalops) Sops Polri, Brigjen Endi Sutendi berpesan agar para anggota yang bertugas menunjukkan semangatnya karena ini pertaruhan kredibilitas Polri di mata dunia. Ia menyakini bahwa para anggota yang melakukan kegiatan preventif melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

dengan arahan yang sudah diberikan para komandan satuan dapat menjaga situasi selama pelaksanaan KTT G20 bisa berjalan aman. Patroli ini sarana untuk melakukan kegiatan preventif dalam rangka meminimalisir gangguan keamanan selama pelaksanaan KTT G20.
“Kita harapkan dengan patroli ini lebih memperkuat menjamin keamanan. Kita tunjukkan petugas keamanan selalu siap dan waspada,” ujarnya.

Jenderal bintang satu ini menambahkan bahwa patroli skala sedang dimulai malam hari hingga pukul 06.00 WITA. Kegiatan preventif ini juga akan dilakukan pada siang hari.
Usai apel, ratusan anggota yang menggunakan roda dua dan roda empat menuju titik-titik lokasi yang telah ditentukan seperti Simpang Silitiga dan juga kawasan Indonesia Torism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali.

Baca juga:  Patroli Malam Sasar Padanggalak hingga Bypass Ngurah Rai, Sejumlah Knalpot Brong Diamankan

Di tempat terpisah, jajaran Korlantas Polri mendirikan posko guna mengamankan jalur kedatangan delegasi atau tamu VVIP Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) G20. Posko ini dilengkapi aplikasi untuk memantau para delegasi dari mulai tiba di Bali hingga ke venue atau akomodasi.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, aplikasi yang digunakan jajaran Korlantas ini memudahkan pergerakan anggota di lapangan. Ada beberapa tugas yang dilaksanakan salah satunya mengawal titik-titik keberangkatan dari dan tujuan selama KTT G20.

“Aplikasi ini terhubung dengan kamera di lapangan, kendaraan dan anggota. Hal ini dimaksudkan agar anggota di posko mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan pada waktu dan kondisi tertentu,” tegasnya.

Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini menjelaskan di posko terdapat beberapa monitor yang berisi beberapa gambar atau visual pergerakan anggota di lapangan, termasuk jalur yang akan dilewati delegasi. “Ada warna ungu menggambarkan posisi personel kita di jalan yang melakukan pengaturan lalu lintas. Kita bisa klik nama personel dan nomor telepon,” ungkapnya.

Baca juga:  Desa Adat Denpasar Kukuhkan Bendesa

Kemudian ada warna biru muda yang menggambarkan posisi kendaraan berbasis listrik yang hampir sebagian besar dikerahkan mengawal delegasi selama kegiatan di Bali. Selain itu ada warna biru tua yang menggambarkan kendaraan yang menggunakan kendaraan bahan bakar fosil.

“Jadi setiap gerakan kita pantau memastikan mereka pada rute yang sudah ditentukan. Ini membantu kalau terjadi sesuatu, kita bisa lapor pada pihak komando untuk memberikan bantuan pada titik mana,” kata Irjen Firman.

Untuk pemantauan jalur, ia pun mencontohan canggihnya aplikasi ini. Sebagai contoh jika ingin memantau jalan dari bandara ke hotel. Di aplikasi ini bisa dilihat siapa anggota yang bertugas melakukan pengawalan delegasi dan tugas yang diembannya.

“Kita ambil contoh ada Aipda Made akan bertugas menjadi driver kendaraan roda empat listrik membawa delegasi dari India. Jadi kita langsung tahu ini delegasi mana dan tahu persis tugas anggota apa,” ujarnya.

Baca juga:  Karangasem Dilanda Bencana, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Jika nantinya dalam pengawalan ada hambatan seperti kemacetan atau angin yang kencang saat melintas jalan tol, maka melalui aplikasi ini bisa menginformasikan kepada anggota yang bertugas di lapangan. Apabila ada informasi dari BMKG angin yang melalui tol ini diatas 50 kilogram per jam, itu berbahaya bagi kendaraan roda dua dan empat.

Pihaknya akan melaporkan untuk ambil rute alternatif. Anggota dapat memantau dimana dia harus siaga apakah melawati rute utama atau alternatif. “Jadi semua komunikasikan dengan rombongan Paspampres yang ada di rombongan,” ucapnya.

Yang terpenting, kata Kakorlantas, setiap laporan yang masuk ini semuanya real time. Sehingga komando di posko operasi bisa menentukan keputusan melakukan apa dan mengerahkan siapa.

Dalam kesempatan ini, jenderal bintang dua ini menyampaikan ke masyarakat bahwa keberhasilan operasi ini ada peran serta dari masyarakat. Upaya rekayasa sudah dilaksanakan, termasuk informasi ke masyarakat terkait pembatasan kendaraan besar akan melalui rute yang disiapkan. “Ini sebagai dukungan masyarakat memberikan kelancaran,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *