JAKARTA, BALIPOST.com – Dua sektor prioritas ditekankan Presiden Joko Widodo demi mendorong upaya pemulihan ekonomi global yaitu rantai pasok yang tahan banting dan kolaborasi dalam industri kreatif.
“Pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilience (tetap teguh meski keadaan sulit). Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga, sumber alternatif, rute dan ‘hub’ logistik baru perlu didukung investasi baru,” kata Presiden Jokowi di Bangkok, Thailand, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (18/11).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat berbicara pada Dialog Informal Pemimpin APEC dengan sejumlah undangan di Queen Sirikit National Convention Center.
Hilirisasi, menurut Presiden Jokowi, menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku.
Presiden Jokowi menambahkan, hal lain yang penting untuk mendukung pembangunan rantai pasok adalah pembangunan infrastruktur karena menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia mencapai 1,7 triliun dolar AS per tahun. “APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur,” tambah Presiden.
Hal kedua yang perlu didorong adalah kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru karena berdasarkan data UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1 persen PDB global dan 6,2 persen lapangan kerja.
“Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, gender, etnis, strata ekonomi dan mendorong pencapaian SDGs,” jelas Presiden.
Oleh karena itu, Presiden mendorong APEC mendukung industri kreatif termasuk pariwisata agar lebih resilience, termasuk lewat transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia.
Pada akhir pernyataannya Presiden Jokowi kembali menegaskan semangat kolaborasi untuk merubah krisis sebagai momentum untuk pulih dan menjadi lebih kuat.
“Pada akhirnya pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita,” pungkas Presiden.
Selain pemimpin ekonomi APEC, hadir pula dalam pertemuan tersebut sejumlah pemimpin ekonomi di luar APEC yang diundang antara lain Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (Kmb/Balipost)