BANDUNG, BALIPOST.com – Jalur Puncak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terputus karena tertimbun longsor pascagempa berkekuatan 5,6 magnitudo. Demikian dikemukakan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Senin (21/11).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, longsor itu tepatnya terjadi di Jalur Puncak yang berada di Kecamatan Cugenang. Longsor itu menutupi seluruh aspal yang ada di jalur tersebut hingga tak dapat dilalui kendaraan.
Menurut Ibrahim, polisi tengah berupaya melakukan penanganan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Di samping itu, menurutnya Kapolda Jawa Barat bakal meninjau langsung lokasi yang terdampak gempa di Cianjur.
Hingga saat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mencatat ada 56 orang yang meninggal akibat gempa yang merusak tersebut. Sebanyak 40 orang meninggal merupakan anak-anak dan sisanya merupakan orang dewasa.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kemudian gempa susulan yang cukup keras pun terjadi sekitar pukul 16.23 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang.
Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan. (kmb/balipost)