I Nyoman Gede Anom. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom mengakui varian terbaru COVID-19, XBB, sudah ditemukan di Bali. Ia mengimbau masyarakat segera mengikuti vaksinasi penguat (booster) untuk mencegah risiko gejala berat.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (22/11), ia mengatakan gejala XBB tidak berat asalkan sudah mendapatkan vaksin booster. Menurut dia, dalam beberapa pekan terakhir kasus baru COVID-19 di Provinsi Bali memang mengalami peningkatan, dengan penambahan kasus harian yang fluktuatif.

Gede Anom tidak memungkiri bahwa varian baru COVID-19 jenis XBB memang sudah ditemukan di Bali berdasarkan hasil spesimen yang sudah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan. Selain itu, di Rumah Sakit PTN Universitas Udayana juga sudah dapat mendeteksi jika ada sampel pasien yang terinfeksi COVID-19 varian XBB.

Baca juga:  Subvarian Omicron Berkontribusi Tingkatkan Laju Perawatan Pasien

“Kasus varian baru (XBB-red) hampir merata di seluruh Indonesia, makanya meningkat semua. Sempat Bali di atas 200 dan turun lagi menjadi di bawah 200,” ujarnya.

Tercatat pada pekan lalu, 14 November 2022 penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 270 orang. Sedangkan kasus harian COVID-19 dalam tiga hari terakhir yakni 19 November (kasus baru 137 orang, 1 orang meninggal), 20 November (kasus baru 105 orang, 2 orang meninggal) dan pada 21 November (kasus baru 74 orang, 5 orang meninggal).

Baca juga:  Hasil Penghitungan Suaranya di Sirekap Naik Turun, Caleg Protes ke KPU Bali

“Kasus di Bali meningkat juga karena dilakukan skrining dan hampir sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan,” ucapnya.

Sedangkan kasus pasien yang meninggal dunia, lanjut Gede Anom, mayoritas karena belum melakukan vaksinasi COVID-19. Ada juga yang sudah mendapatkan vaksinasi, namun belum booster.

Selain itu, ada juga yang sudah di atas 80 tahun dan memang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid.

Baca juga:  Bayi Tabung Kembar Empat Dilahirkan di RSU Prima Medika

“Mereka datang ke rumah sakit ada yang karena gagal ginjal, tetapi begitu masuk ke RS kena skrining COVID-19. Jadi dianggap meninggal karena COVID-19,” katanya.

Gede Anom mengatakan hingga saat ini capaian vaksinasi penguat untuk masyarakat di Provinsi Bali sudah 82 persen. “Kami ingin vaksin booster agar bisa segera 100 persen,” ucapnya.

Terkait ketersediaan vaksin COVID-19, menurut dia, juga tidak ada kendala karena belum lama ini Bali mendapat kiriman vaksin sebanyak 30 ribu dosis yang sudah disebar ke sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *