DENPASAR, BALIPOST.com – Pascasuksesnya penyelenggaraan KTT G20, nilai tawar Bali dinilai semakin meningkat. Sebab, Pemerintah Provinsi Bali semakin leluasa dalam berkoordinasi ke pusat untuk membangun perekonomian Bali.
Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali pun memberi apresiasi kepada Gubernur Bali, Wayan Koster atas pencapain tersebut. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana mengatakan Gubernur Koster mendapat kepercayaan dan dukungan dari masyarakat untuk memaksimalkan dalam pelaksanaan KTT G20.
Sehingga, seluruh rangkaian KTT G20 berjalan sukses. Hal ini membawa dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata Bali. “KTT G20 charger bagi ekonomi Provinsi Bali dan struktur ekonomi di pariwisata. Kita lihat bagaimana jumlah kedatangan tamu yang terus meningkat, walaupun dalam rangkaian kegiatan KTT. Namun itu pendorong ekselerasi ekonomi selanjutnya, mata dunia tertuju pada Bali,” tegas Adhi Ardhana, Jumat (25/11).
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali ini mengakui bahwa Gubernur Koster telah mampu menampilkan yang maksimal saat KTT G20. Termasuk potensi-potensi kearifan budaya lokal yang ditampilkan.
Mulai dari Kain Tenun Endek yang dijadikan sebagai pakaian resmi kepala-kepala negara, juga sajian makanan tradisional Bali. “Sempat juga viral, ada yang menanyakan pakaian apa yang digunakan kepala negara saat gala dinner, itu suatu poin yang menarik. Termasuk arak Bali salah satu minuman yang disuguhkan kepada tamu negara. Ini sebagai industri pariwisata Bali tidak kalah dengan negara lainnya,” tandas Gung Adhi.
Sementara Anggota Fraksi PDI Perjuangan, I Ketut Suryadi menyebutkan nilai tawar Bali setelah berhasil menyelenggarakan event KTT G20 semakin memiliki kepercayaaan dari Pemerintah Pusat. Ini harus dimanfaatkan oleh Gubernur Koster untuk meningkatkan komunikasi dalam hal pemenuhan kebutuhan Bali.
Baik dari segi peningkatan anggaran, infrastruktur, dan lainnya. “Kita harapkan Pak Gubernur mewakili Bali ada nilai tawar lebih untuk progres komunikasi-komunikasi dalam meningkatkan apa menjadi kebutuhan Bali. Soal anggaran, infrastruktur, dan sebagainya, harapannya perhatian pusat untuk Bali secara berkelanjutan,” imbuh pria yang akrab disapa Boping ini.
Atas suksesnya penyelenggaraan KTT G20 di Bali, ia juga berharap agar Pemerintah Pusat terus memberikan perhatian terhadap Bali ke depannya. Sehingga tidak berhenti pada saat belangsungnya event tertentu saja. Apalagi sebelum COVID-19, Bali menjadi penyumbang devisa tertinggi di Indonesia berkat pariwisatanya.
Tak kalah penting, Pemerintah Pusat diharapkan terus mendorong disahkannya Undang-Undang Provinsi Bali. Sebab, Undang-Undang ini penting sebagai sebuah regulasi memperkuat Bali di bidang sosial budaya Bali ke depannya. (Winatha/balipost)