DENPASAR, BALIPOST.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengapresiasi tinggi kehadiran Anugerah Penyiaran Bali. Sebab, penghargaan ini hadir untuk mengapresiasi karya lembaga penyiaran di Bali yang dinilai berkualitas dan berstandar tinggi.
“Kami nilai penerima penghargaan malam ini sangat pantas dan patut dalam membangun penyiaran yang sehat berkualitas,” kata Sekda Dewa Indra dalam acara Anugerah Penyiaran Bali 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center, Denpasar, Rabu (30/11) malam.
Sekda Dewa Indra menyebut, selain penerima penghargaan dan lembaga penyiaran lain di Bali sudah sangat proper untuk memastikan penyiaran dilaksanakan sesuai perundangan yang berlaku. “Tantangan bersama juga bagi kita semua, untuk melanjutkan kontribusi bagi Bali. Membangun Bali kedepannya dalam konteks kebersamaan dan kolaborasi bersama,” imbuh Birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng ini.
Sekda Dewa Indra juga mendorong semua stakeholder di ranah penyiaran untuk mengupayakan kualitas penyiaran yang baik di tengah tantangan dan hantaman perkembangan informasi penyiaran. Juga teknologi digital yang beresiko mengganggu kemapanan lembaga penyiaran tradisional.
“Saya dorong lembaga penyiaran untuk mengikuti dinamika perkembangan zaman. Ada kalimat “change or die”, siapa yang tak berubah maka akan tertinggal. Sekali lagi pada penerima penghargaan saya sampaikan selamat. Kami nilai penerima penghargaan sangat pantas dan patut dalam membangun penyiaran yang sehat berkualitas dan bermartabat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Pusat, Agung Suprio mengakui banyak terobosan di bidang penyiaran Bali yang luar biasa dan memberikan dampak positif bagi lembaga dan karya-karya penyiaran. “Contohnya ada pendekatan persuasif dibandingkan pemberian sanksi. Outputnya adalah tayangan berkualitas yang jadi nilai positif,” kata Agung.
Anugerah Penyiaran Bali 2022 dikemukakan Agung merupakan anugerah yang diberikan tiap tahun. Tujuannya untuk membuat standar kualitas program siaran. “Saya percaya di Bali akan mampu tercipta hubungan positif dengan penyiaran sekaligus menciptakan standar yang tinggi bagi karya lembaga penyiaran di Pulau Dewata,” katanya.
Terdapat 6 kategori yang diperebutkan dalam APB 2022 untuk lembaga penyiaran radio. Yaitu, Program Acara Berita Radio Terbaik, Program Iklan Layanan Masyarakat Terbaik, Program Acara Anak Radio Terbaik, Penyiar Radio Terbaik (KPRT), Program Acara Berbahasa Bali Radio Terbaik, dan Penyiar Radio Berbahasa Bali Terbaik. Sedangkan terdapat 7 kategori untuk lembaga penyiaran televisi. Yakni, Program Acara Berita Televisi Terbaik, Pemandu Acara Televisi Terbaik, Program Televisi Dokumenter Terbaik, Program Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik, Penyiar Berita Televisi Terbaik, Program Acara Anak Televisi Terbaik, dan Program Acara Televisi Berbahasa Bali Terbaik.
Juga terdapat dua penghargaan khusus berupa Lifetime Achievement (penghargaan seumur hidup) yang diberikan kepada tokoh atau insan televisi dan radio yang berjasa dalam dunia penyiaran di Bali dan instansi dan/atau lembaga yang menginspirasi penyiaran dan mendukung perkembangan penyiaran di Bali. Dari 66 stasiun radio yang terdaftar bersiaran di Bali, 33 radio mengirimkan karya dengan jumlah total 178 karya.
Sementara dari 30 stasiun televisi yang bersiaran di Bali, 14 televisi mengirimkan karya dengan jumlah total 67 materi. Total, karya radio dan televisi yang dinilai sebanyak 245 materi.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Ny. Putri Suastini Koster yang menyaksikan pembacaan pemenang tiap kategori. Pendamping orang nomor satu di Provinsi Bali tersebut juga menikmati hiburan dan fashion show yang ditampilkan.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra juga hadir untuk menerima Penghargaan Tokoh Pemimpin Inovatif dalam memberikan informasi/Penyiaran Terkait Keamanan di Bali. Sementara itu, Pemilik Radio Gema Merdeka, dr. I Gusti Ngurah Oka memperoleh anugerah Life Achievement atas konsistensinya selama lebih dari 40 tahun di dunia penyiaran Bali. (Winatha/balipost)