Sampah terlihat berserakan karena belum diangkut. Armada pengangkutan sampah tak bisa beroperasi karena sulitnya memperoleh solar. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Kelangkaan solar berdampak terhadap pelayanan pengangkutan sampah di Bangli. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangli Gusti Laksana mengakui hal itu Selasa (6/12).

Gusti Laksana mengatakan pihaknya kesulitan mendapat bahan bakar solar untuk truk pengangkut sampahnya sejak Senin (5/12). Supaya bisa dapat solar, pihaknya sampai harus mencari hingga ke Gianyar. “Hari ini sopir kami sudah berusaha membeli sampai ke gianyar,” ungkapnya.

Baca juga:  Puing-puing di Pemenang Mulai Dibersihkan

Saat ketersediaan masih normal, dalam sehari DLH Bangli biasanya membeli solar untuk 15 kendaraannya. Satu kendaraan rata-rata diisi 30-40 liter. Sekarang, DLH hanya dapat membeli solar untuk 2-4 kendaraannya. Itupun harus antre lama. “Karena hanya 2-4 kendaraan yang dapat solar jadi terpaksa kendaraan yang itu saja yang sibuk ngangkut sampah kesana kemari,” ujarnya.

Selain untuk kendaraan pengangkut sampah, Gusti Laksana mengatakan bahan bakar solar juga dibutuhkan DLH untuk operasional alat berat di TPA. Jika kelangkaan solar terjadi hingga berhari-hari dipastikan sampah di TPA menumpuk karena tidak bisa diurug dengan alat berat. “Kalau hari ini tidak dapat beli ya pasti numpuk,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Puluhan KK di Kelurahan Kampung Anyar Kebanjiran
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *