DENPASAR, BALIPOST.com – Tim woodball Bali yang diperkuat atlet Buleleng dan Denpasar, berhasil membawa pulang 3 emas, dan 5 perak, pada ajang Kejurnas di lapangan Caturcondong, Yogyakarta, 1- 4 Desember. Tim Bali berkekuatan 12 atlet, terdiri atas 10 atlet Buleleng, berikut 2 atlet asal Buleleng. Biayanya ditanggung Pengjab IWbA Buleleng dan KONI Buleleng, plus Pengkot IWba Denpasar.
Mereka menurunkan 7 atlet putra terdiri atas 5 asal Buleleng, ditambah 2 atlet dari Denpasar, serta 5 atlet putri dari Buleleng. “Kejurnas mempertandingkan 14 nomor, melibatkan kontestan dan 14 provinsi,” tutur Ketua Pengkab IWbA Buleleng, Nengah Suidartha, di Denpasar, Kamis (9/12).
Dikemukakan, jumlah nomor yang dipertandingkan sama persis dengan porprov, dan tim Buleleng kekuar sebagai juara umum, dengan mengoleksi 7 keping emas.
Menurut Sudiartha, tim woodball Bali menduduki peringkat kedua, dengan menyabet 3 emas, 5 perak, dan 3 perunggu. Sementara Jateng juara umum meraup 5 emas, 3 perak, dan 7 perunggu. Ketiga emas atlet Bali dipersembahkan di nomor stroke competition beregu putri, stroke ganda putra, dan single fair-way putri. “Atlet Buleleng dominan junior, namun prestasinya menyabet emas di porprov, sehingga mereka layak diberi kesempatan ternun di event nasional,” jelas Sudiartha yang menjadi manajer tim pada kejurnas di Kota Gudeg ini.
Ia mengakui, juara event porprov berikut kejurnas, tetap merupakan acuan, guna menentukan tim skuad Pra PON. “Kami sudah melaporkan hasil kejurnas, kepada Ketua Pengprov IBbA Bali, Nuriyanto ” katanya.
Untuk kepengurusan di pusat IBbA ketua umum mengundurkan diri, dan bakal digelar munaslub, pada 20 Januari 2023. Secara kebetukan, Bali juga menjadi tuan rumah Kejurnas Woodball 2023. Hanya, Sudiartha menyarangkan, supaya kejurnas di Pulau Seribu Pura ini, dirangkaikan dengan agneda Pra PON. Soalnya, menurut dia, hampir seluruh provinsi menganggarkan atletnya, mengikuti kejurnas cuma sekali dalam setahun. “Usul kami agar kejurnas di Bali sekaligus Pra PON,” ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)