DENPASAR, BALIPOST.com – Program Dinas Pariwisata (Dispar) yang menggelar dokar gratis di Denpasar beberapa kali sudah dilakukan. Namun, pada saat pandemi program ini ditunda operasionalnya. Namun, kini akhir tahun 2022 ini, Dinas Pariwisata Denpasar kembali mengoperasikan program ini. Saat ini sudah ada delapan unit dokar yang siap melayani masyarakat untuk bernostalgia naik dokar keliling Denpasar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani yang dikonfirmasi, Minggu (11/12) mengatakan, pihaknya menyiapkan delapan unit dokar hias gratis yang bisa digunakan masyarakat. Dari delapan dokar yang ada, pos mangkalnya dibagi dua, yakni di Pasar Badung dan Terminal Tegal. Sebelumnya, dokar ini mangkal di depan Gedung Merdeka, namun kini dipindah.
Dezire mengatakan, operasional dokar mulai pukul 09.00 – 16.00 Wita setiap hari. Program ini dirancang hingga tanggal 17 Desember mendatang. Adapun rute dari dokar hias ini yakni untuk yang mangkal di Pasar Badung yakni Pasar Badung menuju ke Catur Muka, Jalan Surapati, Jalan Sugianyar, Jalan Beliton, Jalan Hasanuddin, dan kembali ke Pasar Badung.
Sedangkan dari Terminal Tegal rutenya dari Terminal Tegal menuju ke Jalan Imam Bonjol, Jalan Gunung Berapi, Jalan Setiabudi, Jalan Sutomo, Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Bukit Tunggal dan kembali ke Terminal Tegal.
Sementara itu, salah seorang kusir dokar, Made Puja yang ditemui di Pasar Badung mengatakan dokar gratis ini merupakan program akhir tahun. Program ini mulai diminati masyarakat, terutama pada Sabtu dan Minggu. Dalam sehari untuk hari Sabtu dan Minggu dirinya bisa berkeliling sampai 16 kali.
Operasional dokar ini dilakukan bergiliran bersama rekan-rekan kusir dokar. Bila ramai, pihaknya bisa sampai keliling 16 kali. Hanya saja, kata Puja, bila hari biasa penumpang belum ramai. Kemungkinan masyarakat belum banyak yang mengetahui program ini. “Mungkin perlu sosialisasi yang lebih optimal,” ujarnya.
Dikatakan, masyarakat kebanyakan tahunya gratis saat Sabtu dan Minggu. Kalau hari biasanya, paling banyak lima kali keliling. Untuk program dokar gratis ini, dalam sehari dirinya dibayar Rp 350 ribu.Lelaki yang tinggal di Jalan Sutomo Denpasar ini mengaku sudah menjadi kusir dokar sejak tahun 1985.
“Suka duka pasti ada. Tapi yang penting mau keluar pasti dapat penumpang meskipun tidak banyak. Saya kalau sehari-hari mangkal di Pasar Kumbasari. Langganan saya pedagang,” kata pemilik tiga kuda ini. (Asmara Putera/Balipost)