DENPASAR, BALIPOST.com – Gempabumi terjadi di Karangasem sejak Selasa (13/12) sore. Dari data BMKG, gempa yang terjadi sudah mencapai 59 kali hingga Rabu pagi.
Menurut BMKG, gempa susulan hingga Rabu (14/12) pukul 06.00 WITA itu berkisar antara 1,9 SR hingga 4,6 SR. Terbaru, gempa yang cukup besar terjadi pada pukul 4.17 WITA.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,9. Episenter terletak pada koordinat 8,18° LS; 115,59° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si dalam rilisnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser (strike-slip fault).
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem II MMI. “Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sarannya. (kmb/balipost)