Iring-iringan umat ketika prosesi melasti atau penyucian/makening Ida Sesuhunan di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat. (BP/jay)

BANGLI, BALIPOST.com – Serangkaian pujawali di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat, Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, digelar pula upacara pamelastian pada Minggu (19/12). Ida Sesuhunan di pura setempat melakukan pembersihan/penyucian atau makening di Yeh Kemulan (sumber air) di Desa Siakin.

Ribuan pangempon sangat antusias mengikuti upacara tersebut meski lokasi pamelastian terbilang cukup jauh di tengah hutan dan jalannya setapak serta terjal. Selain Ida Bhatara di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat, Ida Sesuhunan di Merajan Agung Kayuan Songan juga ikut dalam upacara pamelastian tersebut.

Baca juga:  Pujawali Anggara Kasih Julungwangi di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat

Nantinya, Ida Bhatara akan nyejer selama tiga hari dan puncak pujawali pada Anggara Kasih Julung Wangi, Selasa (20/12). Dalam prosesi makening ini, upacaranya dipuput pemangku setempat. “Sebelum puncak karya, kami gelar upacara pamelastian di Yeh Kemulan (lokasinya di tengah hutan Desa Siakin),” kata Pemangku Pura Kawitan Pasek Kayuan, Jero Mangku Landep.

Jero Mangku Landep mengatakan, upacara makening ini dilaksanakan di sumber mata air yang ada di hutan Desa Siakin. Lokasinya sekitar 2 Km dari penataran Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat. Selain melakukan persembahyangan, upacara makening adalah pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya).

Baca juga:  Lima Tahun, Sawah di Bangli Susut 700 Hektare

Benda-benda sakral tersebut diusung oleh pangempon dan diiringi gamelan dan para umat. “Setelah dilaksanakan upacara makening, Ida Bhatara distanakan di Bale Pamaruman selama tiga hari (nyejer). Selama nyejer itu, krama pangempon ngaturang sembah bakti,” katanya.

Perlu diketahui, pujawali di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat ini digelar setiap enam bulan sekali, tepatnya pada Anggara Kasih Julung Wangi. Untuk tahun ini jatuh pada Anggar Kasih Julung Wangi, Selasa (20/12) yang merupakan puncak pujawali. Sejatinya, beberapa hari sebelumnya telah dilaksanakan beberapa kegiatan. Para pangempon ngaturang ayah-ayahan sejak 4 Desember 2022. Ratusan warga melakukan pembersihan di pura serta memasang penjor dan ider-ider. (Pramana Wijaya/balipost)

Baca juga:  Kunjungi Penglipuran, Delegasi G20 Diperkenalkan Tradisi Karang Memadu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *