Ritual karya "Ngadegang Sasih" di Desa Adat Pinda, Blahbatuh, Gianyar, setiap sasih kelima. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Pinda, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar setiap tahun sekali bertepatan sasih kelima, menggelar karya “Ngadegang Sasih”. Karya “Ngadegang Sasih” berlangsung selama 3 bulan diawali dari Tilem (bulan mati) sasih Kelima sampai dengan sasih Kaulu.

Selama 3 bulan, Ida Bhatara Ratu Gede dan Ida Bhatara Ratu Alit nyejer di piasan Pura Banjar desa adat setempat. Selama keduanya nyejer, masyarakat Desa Adat Pinda ngaturang banten caru dilengkapi sanggah cucuk di pintu masuk masing-masing warga.

Bendesa Adat Pinda, I Wayan Rastawan mengatakan ritual karya Ngadegang Sasih sudah berlangsung secara turun temurun sejak dulu. Karya Ngadegang Sasih semacam upacara nangluk merana atau mengusir hal-hal yang negatif dan mohon keselamatan dunia ini.

Baca juga:  Pura Dang Kahyangan Er Jeruk, Sukawati Dibangun Saat Dharmayatra Dang Hyang Nirartha

Rastawan mengatakan karya Ngadegang Sasih diawali dengan ngiyas Ida Bhatara Ratu Gede dan Ratu Alit. Selanjutkan digelar ritual matur piuning di Pura Dalem Desa Adat Pinda.

Puncak karya Ngadegang Sasih saat tilem atau bulan mati sasih kelima atau 23 November berlangsung di Catus Pata Desa Adat Pinda dan dipuput Jro Mangku Dalem. Selanjutnya Ida Bhatara Ratu Gede dan Ratu Alit melinggih di piasan Pura Baniar Desa Adat Pinda. “Selama Ida Bhatara Ratu Gede dan Ratu Alit nyejer 3 bulan, setiap 15 hari bertepatan Kajeng Kliwon Ida Bhatara Ratu Gede dan Ratu Alit lunga nyatur desa (napak pertiwi). Sebelum Ida Bhatara nyatur desa saat kajeng kliwon, warga masyarakat menggelar pecaruan disanggah cucuk didepan rumah masing-masing,” jelasnya.

Baca juga:  Hotel di Gianyar Diminta Optimalkan Pasar Domestik

Ia menambahkan di saat Ida “lunga nyatur” desa diiringi dengan gambelan gong bebatelan ngelawang. Demikian juga warga juga menghaturkan bakti “sakesidan” di masing-masing tempat ida lunga nyatur desa.
“Selama Ida Bhatara nyejer di Pura Banjar dijaga/makemit oleh warga adat sebanyak 15 orang per hari secara bergantian,” katanya.

Setelah 3 bulan nyejer, Ida Bhatara katuran penyineban bertepatan dengan purnama (bulan penuh) sasih Kalima dengan proses mesucian ke Pantai Saba, Blahbatuh. Dilanjutkan dengan upacara katuran penyineb dilangsungkan di Kuburan Desa Adat Pinda untuk selanjutnya Ida Bhatara Ratu Gede dan Ratu Alit di Pura Dalem/Payogan. (kmb/balipost)

Baca juga:  Amankan Rangkaian Nyepi, Polres Siagakan Personel dan Razia Miras
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *