Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) secara nasional tahun ini dipusatkan di Alun-Alun Dewa Agung Jambe, Klungkung, Selasa (20/12). Menteri Sosial, Tri Rismaharini hadir langsung di Klungkung, didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawananan Nasional tahun 2022, dilaksanakan secara serentak pada Selasa (20/12). Berbagai masalah sosial di Bali perlu mendapat penanganan serius mulai dari adanya ribuan warga penyandang disabilitas hingga keluarga miskin ekstrem dan kesenjangan sosial lainnya. Bagaimana pemerintah daerah menangani masalah tersebut?

Di Buleleng tidak saja menangani persoalan penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem, Pemkab juga menghadapi persoalan terkait penyandang disabilitas. Dari hasil pencatatan Dinas Sosial Buleleng hingga tahun 2022 ini, ditemukan sebanyak 6.010 jiwa penduduk menyandang disabilitas. Sebagian besar penyandang cacat fisik.

Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Buleleng, Putu Kariaman Putra, mengakui jumlah penduduk yang berstatus difabel itu, membuat Pemkab Buleleng terus melakukan pemberdayaan melalui sejumlah program unggulan. Di antaranya pelatihan keterampilan sampai bantuan peralatan penunjang aktivitas hingga memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Baca juga:  Diterjang Puting Beliung, 6 Rumah Rusak di Delodberawah

Menurutnya, berdasarkan hasil pencatatan, penyandang cacat fisik menduduki rangking pertama dengan jumlah 3.415 jiwa. Lalu, disusul rengking kedua penyandang cacat mental dengan jumlah sebanyak 766 jiwa. Penduduk cacat tunanetra sebanyak 648 jiwa, tunarungu dan wicara sebanyak 692 jiwa, dan sebanyak 580 menyandang cacat intelektual.

Kadisos Putu Kariaman Putra mengatakan penduduk penyandang difabel itu telah mendapatkan sentuhan melalui program pemberdayaan sesuai kebijakan yang digulirkan Pemkab Buleleng. Seperti memberikan pelatihan keterampilan vokal, pelatihan pijat (Spa), menjahit, bartender, komputer berbicara, dan pelatihan bidang peternakan.

Selain itu, secara rutin bersama stakeholders terkait, disalurkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) penunjang aktivitas, seperti kursi roda, ABD, tongkat ketiak, dan tongkat khusus untuk penyandang tuna netra. “Sasaran program ini siapapun difabel itu agar mereka bisa berinteraksi sosial di lingkungannya, sama seperti penduduk normal, dan produktif menjalani kehidupannya sehari-hari,” jelasnya.

Baca juga:  Tabanan Kembali Laporkan Korban Jiwa COVID-19, Kasus Baru Juga Masih Tambah

Di Karangasem, Bupati Gede Dana mengakui ada sebanyak 100 paket sembako diserahkan kepada warga kurang mampu, lansia dan penyandang disabilitas. “Kita berharap pemberian bantuan sembako ini terus berlanjut. Kegiatan-kegiatan sosial seperti ini sangat bagus agar kita bisa saling membantu dan juga saling berbagi,” katanya.

Pihaknya mengarahkan seluruh kegiatan peringatan hari besar nasional dengan kegiatan-kegiatan sosial yang menyentuh langsung masyarakat, seperti bedah rumah, rehab rumah, perbaikan atau pembangunan infrastruktur dan fasilitas sosial bagi masyarakat di pedesaan, utamanya menyasar warga kurang mampu di desa-desa terpencil.

Di Tabanan, Dinas Sosial mencatat setidaknya ada 2.990 penerima manfaat PPKS, yang diantaranya sudah mendapat ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) serta dari jenis program bantuan sosial lainnya. Kepala Dinas Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, terkait hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2022, Tabanan sendiri oleh Kementerian Sosial RI telah dikucurkan bantuan dengan total Rp844 juta, dengan jumlah PPKS sebanyak 740 penerima manfaat.

Baca juga:  Masuki Hari Kesepuluh, Kapal Karam Belum Berhasil Dievakuasi

Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan dasar pokok, kewirausahaan, alat tulis, dan alat bantu (aksesibilitas). Perayaan HKSN menjadi momentum untuk merefleksikan kembali nilai kemanusiaan dan pelayanan kepada sesama.

serangkaian HKSN 2022 Tabanan telah melakukan kegiatan bhakti sosial tepatnya di rumah rehabilitasi sosial terpadu. ”Ke depan lewat koordinasi dengan Komisi VIII DPR RI, mudah-mudahan sinergitas untuk masalah sosial di Kabupaten Tabanan cepat teratasi. Bangkit bersama membangun bangsa,” pungkasnya. (Mudiarta/Eka Parananda/Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *