Pengendara motor melilntas di Jembatan Gelar. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Pembangunan jembatan gantung di atas Sungai Wisata Gelar Palungan Batu, Desa Batuagung telah selesai Rabu (21/12). Jembatan gantung yang menjadi ikon tempat wisata alam Batuagung ini sempat putus akibat banjir bandang belum lama ini.

Struktur jembatan masih sama dengan sebelumnya dan warna merah. Dari pengamatan, jembatan itu sudah berdiri dan beberapa pekerja nampak masih melakukan finishing.

Jembatan gantung dengan panjang sekitar 25 meter ini masih mempertahankan struktur sebelumnya. Termasuk tinggi jembatan.

Baca juga:  Bertahan Hidup di Tengah Pandemi, Pelaku Pariwisata Buat Bermacam Terobosan

Warga sejatinya berkeinginan agar jembatan itu tidak terkena banjir bandang lagi, agar ditinggikan. Dan atas usulan itu, pihak pelaksana proyek menyetujui dengan ditinggikan lagi sekitar 30 cm. Tujuannya adalah agar ketika ada kayu yang terbawa air bah tidak tersangkut lagi.

Kelian Dinas Banjar Palungan Batu, I Made Pernama mengatakan terkait pembangunan fisik Jembatan sudah selesai. Tetapi memang ada permintaan warga untuk meninggikan posisi jembatan berikut penyeimbang jembatan. Serta melakukan service pada lantai jembatan yang berbahan kayu seperti sebelumnya.

Baca juga:  Bersama Anak Panti Asuhan, Begini Cara Pangdam Rayakan Natal

Permintaan dinaikkan sekitar 20 hingga 30 cm. Selain bangunan fisik jembatan, juga akan dibangun pelinggih di sekitar jembatan. Berlanjut dengan upacara peresmian baru jembatan bisa kembali digunakan. “Kami harapkan sebelum Galungan jembatan bisa digunakan,” kata Klian.

Pelaksana pembangunan Jembatan Gelar, I Ketut Master mengaku mengakomodir permintaan warga untuk menaikkan sekitar 20-30 cm. Saat ini pihaknya sedang melakukan service lantai jembatan. “Kita akomodir permintaan warga untuk menaikkan,” kata dia.

Baca juga:  Kejari Jembrana Sedang Menyidik Dua LPD

Jembatan Gelar ini sangat penting untuk akses utama warga. Selain itu, jembatan ini merupakan ikon dari wisata Tukad Gelar Palungan Batu.

Sebelum dibangun kembali, warga sempat membuat jembatan darurat dari kayu dan hanya bisa dilalui pejalan kaki. Hingga akhirnya dianggarkan untuk pembangunan jembatan Gelar dari APBD Jembrana melalui Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp397,2 juta.  (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *